Translate

Rabu, 04 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 9


Chapter 9

The Kiss
Yesung kaget ketika na mi berbisik dengan pelannya.

Yesung’s POV ….
Apa saya salah atau apa? Apa yang terjadi? Na mi bisa bicara? Tapi dia bilang dia bisu. Saya tidak mengerti. Kenapa dia mesti berpura-pura bisu padahal dia tidak?

“na mi, apa kamu sudah sadar?” saya memanggil dia.

Saya butuh penjelasan tentang ini.

Na mi perlahan-lahan membuka matanya dan dia melihatku disampingnya. Dia mau mengambil notenya tapi 
saya menghentikannya.

“I know you must be want to ask why I'm here. I'm the one who bring you here. Your disease relapse when 
you are searching for taxi with Jikyung. Lucky, I'm passed the univesity and I saw you two. I quickly brought 
you here. Jikyung is go home to take a shower and she will come back soon.” I explained to her.
Na mi nods her head and smiles to me. She make a movement like a thank you with her hands. Without my 
realize, I wipe her wet cheek.

End of Yesung’s POV…

Na mi’s POV ….

Saya sangat kaget ketika yesung menyentuh pipiku. Saya tidak pernah disentuh oleh lelaki kecuali oleh siwon 

dan leeteuk oppa. Dia adalah yang pertama. Tapi kenapa dia menyentuh pipiku? Kenapa pipiku basah?

“kenapa kamu berbohong pada semua orang?” Tanya yesung tiba-tiba.

Saya agak bingung dengan apa yang dia katakana jadi saya mengambil note dan menulis.
“apa maksudmu?”


“saya tau kamu tidak bisu. Kamu berpura-pura bisu.” Katanya.
This time, I really shocked until I become stunned. How can he know about it? No one know about it except 
Jikyung but impossible jikyung told him. I must pretend to not know anything so I write down on my note.

“kamu bercanda. saya bisu. Saya bisu sejak kecil. Kammu bisa Tanya leeteuk oppa dan jikyung.”

“kojinmal. Saya tau kamu bisa bicara. Ketika kamu tidur, kamu menangis dan memanggil oppamu.” Dia 
menjelaskan padaku.

For the third time, I really shocked. What??? I'm speak when I'm sleeping? Am I say siwon oppa? Now 
what to do? He already knows I’m not mute. I write down again.

“apa saya memanggil seseorang ketika saya tidur?”

“kamu memanggil oppamu ketika kamu tidur. Saya rasa kamu sangat merindukan leeteuk. Apa dia jarang 
pulang ke rumah?” dia bertanya padaku.

Untung saya tidak bilang siwon oppa. Dia piker saya memanggil leeteuk oppa… satu masalah terpecahkan. 
Masalahnya sekarang adalah bagaimana saya bisa menghindari pertanyaannya tentang kebisuanku.

“kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku? Kamu belum memberitahukanku kenapa kamu berpura-purra 
bisu? Saya mau jawaban yang jujur.” Dia memaksaku untuk mengakuinya.

Haruskah saya memberitahukannya? Dia terlihat dapat dipercaya. Ga, ga boleh. Kenal dia aja baru 2 hari. Gimana mungkin saya kasih tau ke dia rahasia terbesarku? Saya menulis lagi

“saya tidak dapat memberitahukan kepadamu apa alasannya.”

“ok. Kalo kamu ga mau ngasih tau saya, saya akan bilang leeteuk dan jikyung kalo kamu ga bisu.” Dia 
mengancamku.

Setelah dia bilang leeteuk, saya panic. Leeteuk oppa ga boleh tau  tentang ini. dia pasti akan marah kalo dia 
tau tentang ini.

“jebal jangan bilang leeteuk oppa kalo saya bisa bicara. Jikyung tau saya tidak bisu.” Kataku akhirnya 
berbicara. Saya melakukan ini supaya dia ga bilang leeteuk oppa.

End of na mi’s POV …

Yesung’s POV …

Akhirnya  dia berbicara padaku. Tapi saya sedikit kaget. Leeteuk ga tau kalo dia ga bisu tapi kenapa jikyung 
tau kalo dia ga bisu? Akan saya tanyakan.

“Leeteuk ga tau kalo kamu ga bisu? Gimana bisa jikyung tau?” tanyaku.

“leeteuk oppa ga tau kalo saya ga bisu. Kalo jikyung, ga masalah. Dia tau kalo saya ga bisu karena saya 
ngasih tau dia semua rahasiaku tapi saya ga pernah bicara sekalipun kedia.” Na mi menjelaskan kepadaku.

Keliatannya dia takut saya akan bilang leeteuk.

“kenapa kamu bicara padaku sekarang?” tanyaku. Saya piker itu adalah pertanyaan bodoh. Dia pasti takut 
saya akan bilang leeteuk jadi dia bicara padaku.

“ya… kamu memaksaku untuk bicara. Kalo saya ga bicara, kamu akan bilang leeteuk oppa.”

Tebakanku tepat. Dia takut.

“ok. Karena kamu udah bicara denganku, saya tidak akan kasih tau leeteuk. Sekarang kamu udah sadar, 
saya akan menjenguk hye jin. Kamu bisa tunggu jikyung.” Kataku padanya.
Saya berdiri ketika dia memegang tanganku.

“berjanjilah padaku kalo kamu tidak akan ngasih tau leeteuk oppa tentang ini.” katanya dengan serius.

Apakah dia pikir kalo saya ember (?)? ayolah. Saya ga suka membeber(?)kan rahasia orang lain.

“saya tidak suka membuat janji kepada seseorang kalo saya tidak bisa menepatinya.” Kataku padanya.

“ya… kenapa kamu seperti ini? tidak bisakah kamu menolong seseorang?” dia melempar kemarahannya 
padaku.

“kenapa saya harus menolong orang yang berbohong kepada semua orang?” kataku dingin.

“saya mempunyai alas an tersendiri. Kamu ga bisa mengancamku seperti ini.” katanya

“saya tidak mengancam kamu. Saya tidak suka ketika seseorang berbohong padaku. Saya Cuma pengen tau 
yang sebenarnya. Lupakan. Saya pergi sekarang.” Kataku.

I pull my hand but accidentally my feet stumbled over the chair’s leg and accidentally I kiss na mi’s lips.
*****