Chapter
37
Same
Life
At the hospital, Jikyung
pushs the wheelchair where is Na mi sitting to hospital’s main door. Na mi
still wearing hospital’s clothes and she still using the injection. They stop
at the park where many kids playing around.
“Na mi, help me, Take photos of me in this park.” Jikyung said and gives Na mi
her cellphone.
Jikyung
then stand near the tree and make a pose while Na mi captures it with Jikyung’s
cellphone. Sometimes Jikyung and Na mi took some photos together. After awhile,
Jikyung sat under the tree with Na mi who is sitting on the wheelchair under
the tree.
“na
mi, apa kamu haus? Saya mau beli minum.” Kata jikyung.
“belikan
saya cola.” Kata na mi.
“saya
akan kembali. Tunggu disini.” Kata jikyung dan meninggalkan na mi sendiri.
Na
mi melihat anak kecil sedang duduk sendiri dibawah pohon dekat dengan parkiran.
Anak kecil itu sedang memeluk lututnya didepan dadanya.
Flashback..
Little Na mi was sitting under the tree while hugged her knees in front of her chest. She had been watching another kids playing around. They were playing under the sunlight happily while Na mi only can saw them from the far. Tears were flowing down on Little Na mi’s cheek but she quickly wiped it.
End of Flashback..
Little Na mi was sitting under the tree while hugged her knees in front of her chest. She had been watching another kids playing around. They were playing under the sunlight happily while Na mi only can saw them from the far. Tears were flowing down on Little Na mi’s cheek but she quickly wiped it.
End of Flashback..
Kenapa
anak kecil itu duduk sendiri disana? Saya sebaiknya menghampiri dia.” Kata na
mi pada dirinya sendiri.
Na
mi berdiri dari kursi rodanya dan berjalan kea rah anak kecil itu. Sementara
itu, yesung dan siwon sedang berjalan dirumah sakit ketika mereka berpapasan
dengan jikyung dikantin.
“jikyung”
panggil yesung.
Jikyung
melihat yesung dan siwon.
“yesung,
siwon, apa yang kalian lakukan disini?” Tanya jikyung.
“Babo.
Saya datang kesini pastinya untuk ketemu na mi lah. Kenapa kamu masih nanya.”
Kata yesung.
“na
babo aniya.” Kata jikyung.
“ah
lupakan. Kenapa kamu ada disini? Mana na mi?” Tanya yesung.
“saya
bawa na mi ketaman. Dia bilang dia butuh udara segar, kemudian saya membeli
minuman ini buat dia. Dia sedang menunggu saya ditaman. Kajja.” Jikyung said.
Jikyung,
yesung dan siwon pergi ketaman bersama sementara na mi sedang berlutut didepan
anak kecil itu.
“little
girl, why are you here alone?” na mi bertanya pada anak kecil itu.
“saya
ga punya temen.” Kata gadis kecil itu.
“kenapa
kamu ga punya temen?” Tanya na mi.
“karena
saya ga boleh bermain dengan mereka dibawah sinar matahari. Tubuhku lemah.”
“siapa
nama kamu anak manis?” Tanya na mi.
“jang
min ah. Panggilanku Minnie.” Kata anak kecil itu.
“apa
kamu punya penyakit jantung?” Tanya na mi.
“oenni
ottokhae arrayo?” Tanya Minnie.
Na
mi tersenyuum kemudian duduk disamping Minnie.
“karena
oenni juga sama seperti kamu. Oenni juga punya penyakit jantung dang a bisa
bermain dibawah sinar matahari.” Kata na mi.
“jinja?”
Tanya Minnie.
Na
mi mengangguk.
“tapi
suatu saat nanti akan ada seseorang datang kepadamu dan menemani kamu.” Kata na
mi.
“I
don’t think so. No one wants to be friend with me.” Kata Minnie sedih.
“jangan
khawatir. Oenni akan menemani kamu hari ini.” kata na mi dan tersenyum pada
Minnie.
“jinja?”
Tanya Minnie lagi dan na mi mengangguk lagi.
Jikyung
dengan yesung dan siwon tiba dibawah pohon. Ga ada siapapun di kursi roda.
“dimana
na mi?” kata jikyung.
“dimana
dia?” kata yesung panic dan melihat sekeliling.
Siwon
melihat sekeliling dan melihat na mi dibawah pohon.
“disana.”
Kata siwon dan menunjuk salah satu pohon dengan na mi dan Minnie dibawahnya.
Yesung
and Jikyung turns their direction to Siwon’s finger which is pointed to Na mi.
“Let’s
go there.” Yesung said.
Jikyung,
Yesung and Siwon approach Na mi and Minnie while Na mi is taking photos with Minnie
using her cellphone.
“Na
mi.” Jikyung called.
Na
mi looks up and found 3 persons are staring at her.
“how
can you leave your wheelchair like that. I think you was missing again.” Kata
jikyung.
“mian.”
Kata na mi.
“na
mi, lain kali, kamu sebaiknya bilang kita dulu kalo kkamu mau pergi kesuatu
tempat. Jangan bikin kita panic.” Kata yesung.
“mianhae
chagi.” Kata na mi.
“ini
colamu.” Kata jikyung dan menyerahkan cola ke na mi.
“Minnie,
kamu haus?” Tanya na mi.
“aniya.
Oennie, siapa mereka?” Tanya Minnie.
“mereka
teman teman oenni. Ini jikyung dan ini yesung.” Kata na mi.
“siapa
yang itu?” Tanya Minnie dan menunjuk siwon.
Na
mi ga menjawab Minnie, jikyunglah yang menjawabnya.
“dia
siwon.” Kata jikyung.
“apa
yang kamu lakukan disini na mi?” Tanya jikyung.
“saya
melihat Minnie duduk sendiri disini jadi saya menghampiri na mi dan berbicara
dengannya.” Kata na mi.
“Minnie,
dimana orang tua kamu?” Tanya yesung.
Minnie
hesitated to answer.
“Minnie.”
Panggil na mi lembut.
“saya
ga punya orang tua.” Kata na mi.
“Minnie,
berikan kita jawaban yang jujur.” Kata jikyung.
“itu
benar. Orang tuaku ga pernah mengunjungi saya sejak saya masuk rumah sakit jadi
saya ga punya orang tua.” Kata Minnie.
“apa
kamu punya saudara?” Tanya na mi.
“saya
punya oppa tapi dia ga pernah menjengguk saya sejak saya dipindahkan kesini.
Saya dipindahkan kesini bulan lalu.” Kata Minnie dengan mata berkaca kaca.
Siwon,
na mi, jikyung dan yesung agak kaget ketika mendengar cerita Minnie.
“gweanchana.
Minnie, mulai hari ini, oenni akan menemani kamu.” Kata na mi.
“yaksok?”
Tanya Minnie dan mengeluarkan jari kelingkingnya.
“yaksok.”
Kata na mi dan melingkarkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Minnie.
“It’s
noon now. You all must be haven’t get lunch. How about go get lunch together?”
Yesung asked.
“Yeah.
I’m hungry.” Jikyung said.
“Minnie,
come on. We go get lunch now.” Na mi said.
Na
mi stands up with Yesung’s help then walking towards canteen together. Yesung,
Siwon and Jikyung is walking in front of Na mi and Minnie. They walking passed
the carpark. Accidentally, Minnie stumbled and fell down. Minnie’s bracelet
fell off from her wrist and it stuck in the small hole on the center of road
but no one realize about it.
I
Love You and Sorry
“Minnie”
panggil na mi dan membantu dia berdiri.
“gweanchanayo?”
Tanya na mi.
“ne~”
kata Minnie.
“kajja.”
Kata na mi.
Mereka
tiba dikantin dan duduk disalah satu tempat.
“mau
makan apa na mi?” Tanya jikyung.
“terserah
deh.” Kata na mi.
“kamu
mau makan apa Minnie?” Tanya yesung.
Minnie
have a habit to bite her nail and before she answered Yesung’s question, she
realize her bracelet is lost.
“oenni,
gelangku ilang.” Kata Minnie panik.
“gelang
apa?” Tanya na mi.
“gelang
dari oppa. Itu benda terakhir yang dia berikan padaku sebelum dia meninggalkan
saya dang a pernah datang lagi. Saya harus mencarii gelang itu.” Kata Minnie
kemudia berari keluar untuk mencari gelangnya.
“Minnie.”
Panggil na mi.
“jikyung,
yesung, kalian mesen aja dulu. Saya mau membantu Minnie mencari gelangnya.”
Kata na mi dan meninggalkan mereka untuk mengikuti Minnie.
“eyy…”
panggil jikyung.
“jikyung.
Pesenin. Saya dan siwon akan menolong mereka untuk mencari gelangnya. Akan
lebih mudah mencarinya kalo banyakan. Kajja wonnie.” Kata yesung.
“ok.”
Jawab siwon.
Yesung
dan siwon meninggalkan jikyung dikantin.
“beraninya
mereka meninggalkan saya dikantin sendiri.” Kata jikyung pada dirinya sendiri
dan manyun.
Sementara
itu, Minnie, na mi, yesung dan siwon mencari gelang itu sepanjang mereka
berjalan. Tiba tiba, na mi melihat sesuatu yang bersinar ditengah tengah jalan.
Dia berjalan kearah itu dan tersenyum ketika melihat gelangnya tersangkut
dilubang kecil. Na mi mencoba untuk menariknya tapi gelang itu ga mau keluar
dari lubangnya. Dia ga menyadari ada sebuah mobil sedang menuju kearahnya
karena dia sedang membelakangi mobil itu. Pengemudinya sedang menelepon dang a
menyadari na mi yang sedang berjongkok dijalan. Siwon yang sedang mencari
disekitar taman melihat sebuah mobil berjalan kearah na mi dan matanya lebar.
“NA
MI….” teriak siwon kemudian berlari kearah na mi.
Yesung
mendengar nama Na mi kemudian menengokkan kepalanya dengan cepat. Matanya
melebar ketika dia melihat na mi, sedang berjongkok, ga menyadari kedatangan
mobil yang akan menabrak dia.
“NA
MI…” teriak yesung kemudian berlari kearah na mi.
Na
mi terlalu sibuk untuk menarik gelangnya jadi dia ga mendengar yesung dan siwon
memanggil namanya. Setelah dia berhasil menarik gelang itu dari lubang kecil
itu kemudian dia berdiri ketika dia menyadari sebuah mobil berjalan kearahnya,
na mi terlalu kaget dan ga bisa berfikir untuk beranjak dari tempat. Dia ingin
lari tapi kakinya ga bisa digerakkan. Na mi menutup matanya untuk menerima
takdirnya tapi dia merasakan seseorang mendorongnya dan dia terjatuh di pinggir
jalan.
“Oucch…”
kata na mi dan dia membukan matanya.
Tapi
apa yang dia lihat ga sesuai dengan apa yang dia mau. Disanalah dia. Dia yang
berbaring disana dengan darahnya dimana mana. Dia adalah siwon, dengan darah
menutupi tubuhnya, dia tersenyum ketika dia melihat na mi selamat. Na mi
gemetaran ketika dia menghampiri siwon. Yesung tiba ditempat kejadian dan
melihat siwon berbaring dijalan bersimbah darah.
“Oppa…”
kata na mi dengan suara yang bergetar.
Na
mi membaringkan siwon dipangkuannya siwon dengan pelan membuka matanya.
“na
mi…” kata siwon lemah.
“jangan
bicara…” kata na mi sambil menggelengkan kepalanya.
Air
mata na mi mulai mengalir tanpa bisa dia control.
“saya
akan panggil bala bantuan.” Kata yesung dan berlari kepintu rumah sakit.
Siwon
mengulurkan tangannya dengan segenap kekuatannya dan mengusap air mata na mi.
“Uljima
(jangan menangis)… kenapa oppa selalu membuat kamu menangis?” kata siwon lemah.
“aniya..
neo aniya ,.. (kamu ga)..” kata na mi dan menggelengkan kepalanya lagi.
“mianhaeyo
kalo saya harus meninggalkan kamu lagi…” bisik siwon.
“oppa
ga akan ninggalin saya… oppa ga boleh pergi…” kata na mi mempererat
pegangannya.
Siwon
membentuk senyum lemah.
“bagus
kamu selamat.” Kata siwon lemah.
Siwon
menggenggam tangan na mi dan bilang itu, kata kata yang selalu dia ingin
katakana pada na mi. walaupun dia ga punya kekuatan untuk mengungkapkannya. Dia
menggerakkan mulutnya mengucapkan ‘I Love You and Sorry’, membuat mata na mi
melebar, sebelum mata siwon menutup perlahan lahan. Na mi menggoyangkan tubuh
siwon tapi tidak ada balasan.
“oppa…
jebal… do Kajima (jangan pergi lagi).” Kata na mi dengan suara yang bergetar.
*****
