Translate

Rabu, 25 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 46


Chapter 46

The Donor

Yesung slept on the chair beside Na mi's bed while held Na mi's hand in his hand. Krystal laid on the bed beside Yesung so he is in the middle of two ladies who is laying on the beds. Junho laid on the sofa with blanket on his body but he can't sleep. He is looking towards Yesung and the two ladies.

Junho's POV...

Krystal, why did you still hope for Yesung when he already has another one in his heart? He doesn't love you anymore. If only you can see how he cares about his girlfriend than you. You love him too much till you didn't tell us about your condition. Now your condition is getting worse. Originally I hope Yesung can take care of you for the last time but now his girlfriend also in danger. He must be care his girlfriend a lot than you. If only you let me into your heart although just for once, I swear I will make you happy no matter what happens.

End of Junho's POV...

Junho then looked up to the ceilings. Slowly he drifted to sleep and didn't know that actually Krystal starts moving her finger a little. Only a little movement. The next morning, Yesung woke up because the sunlight which shine through the window. He looked up to see Na mi who is still unconscious. He looked towards Krystal and the condition is same. Yesung let out a heavy sigh before got into bathroom to have shower. Junho woke up a while after Yesung got into bathroom. He stood up and stretched his body while walking towards window to get the fresh air.

''It's a good thing that the sun shines brightly today.'' Junho said to himself.

“oh kamu bangun.” Kata yesung setelah dia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

“mereka masih pada belum sadarkan?” Tanya junho.

“seperti yang kamu lihat. Mereka berdua masih ga sadar.” Kata yesung dan duduk disofa.

''Don't you need to go back to company?'' Junho asked.

''I don't think I can go back to company right now. I should watch over both of them till they regain their consciousness.'' Yesung said.

“lalu, siapa yang akan mengurus perusahaanmu?” Tanya junho.

“jangan khawatir. Saya masih punya siwon, donghae dan eunhyuk yang membantu saya. Saya akan rehat beberapa hari untuk merawat mereka.” Jawab yesung.

“oh ok. Kamu udah sarapan? Mau nitip?” junho menawarkan.

“yes kalo kamu ga keberatan. Kamu bisa belikan saya apapun. Saya bukan tipe pemilih.” Kata yesung.

“saya mau mandi dulu baru kemudian saya akan beliin buat kamu.” Kata junho dan masuk kedalam kamar mandi.
-----

“kamu harus pergi kerumah sakit dan menjelaskan kebenarannya pada semua orang.” Teriak jihyo.

A man stood up in front of Jihyo with his back facing her. That man is standing in front of glass which showing the view of Seoul City.

“ini masih belum saatnya memberitahukan kebenarannya.” Kata namja itu santai.

“saya capek berbohong lebih dari 3 tahun. Biarkan mereka tau kalo saya masih hidup. Saya bukan jihyo. Saya sandara.” Kata jihyo.

“jihyo adalah nama kamu sekarang. Saya akan bilang kemereka kebenarannya jika saatnya sudah tepat.” Kata namja itu.

“bagaimana bisa kamu berbohong pada mereka dalam waktu yang lama? Tidakkah kamu merasa bersalah ketika kamu membohongi mereka?” Tanya jihyo.

“berhenti bicara omong kosong. Kamu harus ingat. Sayalah yang menyelamatkan kamu dari kecelakaan itu. Tanpa saya, kamu ga akan berdiri disini dan berargumen dengan saya.” Kata namja itu.

“saya sangat berterima kasih karena kamu telah menyelamatkan saya sebelumnya. Saya tau saya berjanji padamu kalo saya akan lakukan apapun untukmu sebagai bayarannya tapi saya ga mau berbohong lagi.” Kata jihyo.

“bertahanlah lebih lama lagi. Saya akan bilang kemereka secepatnya.” Kata namja itu.

“seberapa cepat?” Tanya jihyo.

“tunggu aja.” Kata namja.
Jihyo watched the man's back for a while before turned around and left the man alone.
-----

“gomawo sarapannya, junho.” Kata yesung setelah dia menghabiskan sarapannya.

“ga masalah. Yesung, boleh saya bertanya padamu sesuatu?” Tanya junho.

“apa?” Tanya yesung balik.

“apa.. kamu.. masih mencintai… krystal?” Tanya junho.

Yesung frozen in place after he heard the question. He didn't know how to answer it. He still confused between Krystal and Na mi. Both of them is important for him.

''I...don't know.'' Yesung answered.

''What do you mean with that? Just tell me. Do you still love her or not.'' Junho said.

''Whenever I see her, I still have feeling for her. I know I still love her although I hate her before. I ever thinked that I can be happy if I marry with Krystal.'' Yesung said.

''Then how about Na mi?'' Junho asked.

“nan molla. Saya mencintai krystal tapi saya juga mencintai na mi, ini terdengar seperti saya seorang playboy. Tapi saya benar benar mencintai mereka berdua. Saya ga bisa memilih satu diantara mereka.” Kata yesung frustasi.

''You can't choose to have both of them, Yesung. You should choose one. Krystal or Na mi.'' Junho stated.

''Junho, why did you ask me this all of sudden?'' Yesung asked.

''I need to know it. I can't stand to see Krystal sacrifice herself for you but she got nothing. I thought you can make her happy but I was wrong. Instead of make her happy, you make her suffer. She got nothing from loving you.'' Junho said.

''Junho, why did you so worked up about this? Do..you love Krystal?'' Yesung asked.

''Yes I am. I already love her for 13 years. Me and her are childhood bestfriend. Since the first time I saw her, I know I've fallen in love with her although I just 7 years old at that time. In high school, I planned to confess to her but you did it faster than me. You confessed to her and she accepted it.'' Junho said, looking away from Yesung.

Yesung silenced while Junho told him, before Junho continued, ''Four years ago, she left you for Minho, right? Just to tell you, I ever told her that Minho isn't a good guy. I prefer you than him. But at that time, I don't know why Krystal can fall in love with Minho. I'm sure she really loves you. I tried to talk with her, but too late, she has already gone to America with Minho. One year ago, she came back suddenly and came to my house. Telling me, she felt regret to leave you for Minho's sake. Minho is totally jerk. She cried in front of me, begged me to help her to find you and apologize to you. You don't know how sad she was when you totally ignored her and the fact that you already have a girlfriend.''

“sekarang dia menderita penyakit ini dang a bisa disembuhkan. Apa yang akan kamu perbuat untuk membuatnya bahagia untuk terakhir kalinya?” Junho asked Yesung who had turned silence since Junho told him the story.

“saya… ga… tau..” bisik yesung.

“kamu Cuma bisa bilang kamu  ga tau. Kamu harus melakukan sesuatu untuk dia. Setidaknya buat dia bahagia untuk terakhir kalinya.” Kata junho.

“junho, saya ga bisa. Bagaimana dengan na mi? hidupnya juga dalam bahaya. Kalo kita ga bisa temukan perdonor untuknya, dia akan mati. Saya juga harus membuatnya bahagia. Apa yang harus saya lakukan untuk membuat mereka berdua bahagia?” Junho asked Yesung who had turned silence since Junho told him the story.

“sekarang, siapa yang lebih bahaya? Krystal atau na mi? krystal ga bisa disembuhkan sementara na mi masih punya harapan untuk mencari pendonor. Kamu pilih sendiri.” Kata junho dan meninggalkan yesung sendiri didalam ruangan.

“apa yang seharusnya saya lakukan?” yesung bertanya pada dirinya sendiri dan meremas rambutnya frustasi.
-----

“dokter, apa keputusanmu untuk penawaranku waktu itu?”

“saya ga bisa menyetujuinya. Terlalu berbahaya. Itu bisa membuat kamu meninggal.” jawab dokter.

“saya telah melakukan kesalahan besar dokter. Biarkan saya melakukan ini sebagai permintaan maaf.”

“keunde…”

“please dokter.”

“ok saya menyetujuinya. Tapi anda harus menandatangani kertas ini. jika ada yang bertanya padaku kemudian saya punya bukti bahwa anda menyetujuinya.” Kata dokter san memberikan kertas pada seorang namja.

The man signed the paper without any hesitation.

''Thank you, doctor.''
-----

Jihyo got into hospital's room, exactly the room which Na mi and Krystal stay together.

“Mr.Yesung.” panggil yesung
Yesung looked up from his laptop and saw Jihyo standing on the door then got back to his laptop.

“oh jihyo. Dari mana kamu? Saya ga melihat kamu dari pagi.” Kata yesung.

''I got to check other patients before. There are some nurses take a few days off so I need to replace them till they are back. Is Na mi still unconscious?'' Jihyo said.

“yeah. Dia masih belum bangun sejak kemarin. Sama krystal juga.” Kata yesung.

“Mr.Yesung, ada yang harus saya katakana pada anda. Saya pikir saya harus memberitahukan anda tentang ini.” kata jihyo.

“bilang apa?’ Tanya yesung.

“ini berhubungan dengan Na mi dan Ms.Krystal.” kata jihyo.

Yesung immediately looked up from his laptop again and stared at Jihyo who is staring back at him determinedly.

“apa anda tau siapa sandara?” Tanya jihyo.

“sandara?” kata yesung dan berpikir keras sebelum dia melanjutkannya, “ saya rasa saya pernah mendengar nama itu sebelumnya tapi saya lupa kapan itu.”

“katakanlah dia adalah sahabat na mi dan jikyung.” Kata jihyo.

“ah saya ingat. Seperti yang kamu bilang, sandara adalah sahabat na mi dan jikyung. Saya mendengarnya dari jikyung kalo dia meninggal karena depresi.” Kata yesung.

“sebenarnya, dia merasa depresi dan melompat dari atap.” Tambah jihyo.

“oh benar. Kamu tau dia juga?” Tanya yesung.

“pernahkah kamu melihat dia sebelumnya?” Tanya jihyo mengacuhkan pertanyaan yesung.

“ani. Ketika saya bertemu na mi, itu udah 2 tahun sandara meninggal.” kata yesung.

“akan kamu percaya saya kalo saya bilang saya adalah sandara?” Tanya jihyo.
Yesung's jaw dropped open when heard that but then he laughed.

“hey jihyo, sekarang bukan april mop. Jangan coba coba mengelabuhiku.” Kata yesung diantara tawanya.

“sekarang bukan april mop dan saya ga mengelabuhimu, Mr.Yesung. saya benar benar sandara.” Kata jihyo bersikeras.

This time, Yesung got serious and frowned, “kamu jihyo bukan sandara. Dia ga akan selamat karena dia melompat dari atap.”

“kenyataannya saya selamat. Saya ga meninggal saat itu. Seseorang menyelamatkanku.” Kata jihyo.

“bagaimana kamu bisa selamat dari kecelakaan itu?” Tanya yesung kaget karena kenyataan.

“saya akan bilang padamu asalkan adan berjanji pada saya satu hal.” Kata jihyo.

Little did they know, Junho has been listening all the conversation between Jihyo and Yesung from the door.

“apa itu?’ Tanya yesung.

“berjanjilah padaku…
“no.”

Jihyo and Yesung turned to the side and saw Na mi had woken up. She's the one who cut Jihyo's sentence.

“na mi.” panggil jihyo dan yesung bersamaan.

Without any wait, Yesung rushed to her side and held her hand tightly.

“na mi, akhirnya kamu bangun. Kamu baik baik aja? Apa kamu butuh sesuatu? Apakah kamu tau bagaimana khawatirnya saya ketika saya mendengar kamu  mendapatkan bradycardia?” kata yesung tapi diacuhkan oleh na mi.

“kamu bukan sandara.” Kata na mi pada jihyo.

“saya sandara.” Kata jihyo.

“jangan mencoba untuk membohongiku. Walaupun kamu punya wajah yag sama dengan sandara tapi kamu bukan sandara. Sandara udah meninggal. saya melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.” Kata na mi.

“saya belum meninggal waktu itu. Saya Cuma koma.” Kata jihyo.

“tapi cheondung melihat kamu untuk terakhir kalinya. Tubuhnya ditutupi oleh pakaian putih. Dan kami menghadiri pemakamanmu.” Bantah na mi.

“seseorang sedang menipu kamu dan cheondung. Saya ga meninggal saat itu. Saya hanya koma. Dia bekerja sama dengan dokter untuk menipumu. Waktu itu, dia dengan sengaja membiarkan semua orang berpikir kalo saya udah meninggal. yang kamu bakar itu bukan tubuhku tapi tubuh orang lain yang diambil dari rumah sakit.” Kata jihyo.

“siapa dia? Dan kenapa dia melakukan semua ini?” Tanya na mi.

“saya ga bilang memberitahukanmu siapa dia. Saya Cuma bisa bilang dia melakukan semua ini untuk kebaikanmu walaupun saya ga tau kenapa” kata jihyo.

“untuk kebaikanku?” Tanya na mi dan mendapat anggukan dari jihyo.

“bilang kesaya siapa orang itu.” Kata na mi hampir berteriak.

“tenang na mi.” yesung mencoba menenangkan na mi.

“mianhae na mi, tapi saya ga bisa. Dia bersikeras kalo dialah yang akan bilang ke kamu. Saya Cuma bisa bilang dia adalah salah satu orang penting bagimu.” Kata jihyo.

“salah satu orang penting bagiku?” Tanya na mi.

“Don’t think too much about it. You will know soon. I’ll leave you two alone so you can solve your problem.” Jihyo said and walked towards the door.

Junho quickly hide behind the wall while Jihyo went out from the room and walked passed Junho’s side. In the room, Yesung stared at Na mi for a while before finally pulled her into his embrace.

“mianhaeyo na mi. saya ga seharusnya marah padamu saat itu. Saya seharusnya mencoba untuk mencari tau kebenarannya. Tapi saya malah percaya pada kebohonganmu malam itu. Cheondung dan jihyo udah bilang kesaya. Kamu merencanakan semua ini hanya untuk kebaikanku. Babo, kamu ga akan pernah jadi bebanku. Saya bersedia berada disampingmu karena saya mencintai kamu.” Kata yesung dan mencium dahi na mi.

“tapi saya tau sifatmu. Kamu akan mengorbankan semuanya hanya untukku. Kamu akan meninggalkan pekerjaanmu dan berada disampingku. saya ga mau itu terjadi. Walaupun saya berharga bagimu, tapi kamu harus menangani perusahaan juga.” Kata na mi.

“babo, saya masih punya oppamu, siwon, eunhyuk, dan donghae untuk menolong saya menangani perusahaan. Kamu ga seharusnya mengkhawatirkan masalah kecil seperti ini.” kata yesung dan tersenyum.

“kamu ga bisa membiarkan merekalah yang menangani perusahaan. Perusahaannyakan punyamu. Itukan tanggung jawabmu bukan mereka.” Kata na mi.

“saya tau itu tanggung jawabku. Saya akan menanganinya. Tapi untuk sekarang, kamulah yang lebih penting ok? Jangan bersikeras denganku lagi. Kamu baru bangun dan butuhh istirahat. Istirahatlah sekarang.” Kata yesung, lebih ke perintah.

“Why is Krystal admitted into hospital too?” Na mi asked when she saw Krystal laying on the bed beside her.

“Well, she has some health problems and need to take treatment here. Since she is my friend, and she doesn’t have any family again, I should watch over her too. That’s why you and her stay in the same room so I can watch over the two of you.” Yesung said.

“Health problems? What is it?” Na mi asked.

“Er…” Yesung felt a bit hesitant to tell Na mi.

“Yesung, tell me.” Na mi demanded.

“She has the brain tumour and it can’t be cured.” Someone interrupted them.

Yesung turned around and saw Junho walked inside the room with his hand in his pocket.

“You are….

“I’m lee junho. Teman yesung dan krystal. Kita udah saling kenal sejak masih diSMA.” Kata junho.

“bangaseumnida. Naneun park na mi.” Na mi greeted him.

“Yesung, about the choice that I gave you this morning, what is your decision?” Junho asked.

“Choice? What choice?” Na mi asked.

“It’s about…

Yesung’s sentence was cut by a knock on the door. The doctor entered the room and said, “Good afternoon, Mr.Yesung and Ms. Na mi. We have a good news for you. We have found the donor for Ms. Na mi. We should do the operation right now.” The doctor said.

“jongmal?” Tanya na mi dan yesung, ga percaya akan apa yang mereka dengar.

“ne. seseorang bersedia menawarkan jantungnya untuk anda.” Kata dokter.

“boleh saya tau siapa itu?” Tanya yesung.

“sayalah yang akan mendonorkannya.”

They heard the familiar voice and surprised that it turned out Krystal who is the one who just talked.

“Krystal, you’re awake.” Junho said and rushed to her side.

Krystal tersenyum pada junho sebelum dia melanjutkannya, “na mi, saya ga pernah berpikir kamu akan melakukan apa yang saya katakana sebelumnya. Saya Cuma mau mengetes kamu kalo kamu benar mempercayainya dan melakukan seperti apa yang saya katan. Sekarang saya tau cintamu untuk yesung itu benar dan suci. Kamu mengorbankan semuanya untuk dia. Mulai sekarang, please buatlah yesung bahagia. Saya melukainya sebelumnya dan saya tau kamulah yang menyembuhkan lukanya. Saya percaya kamu bisa membuat yesung lebih bahagia dibandingkan saya.”

“krystal, omong kosong apa yang kamu bicarakan?” Tanya junho padanya.

“ini bukan hanya omong kosong junho. Saya merasa yesung lebih bahagia ketika berada disamping na mi dibandingkan saya. Junho maaf karena telah menyusahkanmu selama ini. saya ga punya keluarga lagi dan hanya kamu yang peduli padaku. Ketika orang tuaku meninggal, kamulah yang menemaniku setiap waktu. Saya merasa sangat berterima kasih padamu. Saya tau kamu mencintai saya tapi saya percaya kamu tau kalo saya Cuma cinta yesung. Maaf karena menyecewakanmu.” Kata krystal.

“krystal, apapun alasanmu, kamu ga perlu mendonorkan jantungmu untukku.” Kata na mi.

“na mi, kita mencintai namja yang sama. Kamu beruntung karena yesung memilihmu. Sejak pertama saya datang untuk mendapatkan yesung, saya tau dia ga akan memilih saya walaupun saya cinta pertamanya. Saya ga mau hatiku terbuang percuma jadi saya mendonorkannya padamu. Biarkan saya mencintainya seperti kamu mencintainya juga. Biarkan jantung saya menggantikan jantungmu dan kita berdua bisa mencintai dia bersama. Bolehkan saya?” Tanya krystal dan tersenyum.

“krystal, kenapa kamu harus melakukan ini?” Tanya yesung.

“karena saya mencintai kamu yesung tapi saya ga punya waktu untuk mengisi cinta ini, adi saya Cuma bisa memberikan jantungku untuk na mi dan membiarkan kita mencintai kamu bersama” kata krystal.

“krystal, kita sudah berjanji satu sama lainkan? Ga akan ada diantara kita yang akan meninggalkan  satu sama lain. Kita akan selalu bersama apapun yang terjadi. Saya sahabatmukan?” Junho asked in sob.

“mianhae junho. Sepertnya saya ga bisa menepati janji. Saya teman yang jahat kan?” canda krystal.

“ani. Kamu bukan teman yang jahat. Kamu selalu menjadi sahabatku sejak dulu, sekarang dan selamanya.” Kata junho.

“junho, berjanjilah padaku kamu ga akan larut dalam kesedihan setelah kematianku. Kamu harus mencari yeoja yang baik untuk menemani kamu selamanya. Yeoja yang akan membuat kamu bahagia.” Kata krystal dan menaikan jari kelingkingnya.

Junho wiped his tears before hooked his pinky finger with her and said, “I promise.”
Krystal smiled and turned to the doctor, “Doctor, you can start the operation now.”
-----

Krystal dan na mi telah melakukan operasi selama 1 jam. Yesung, junho, jihyo, cheondung, siwon, hyorim, eunhyuk, eunri, donghae, hyunmin dan jikyung (note :: hayo pada ngerasa ada yang kurang ga?) menunggu  dengan sikap resah  didepan ruangan. Yesung dan junho berjalan mondar mandir didepan ruangan sementara siwon duduk, menyenderkan kepalanya didinding dengan hyorim disampingnya. Cheondung berdiri, menyenderkan ke dindinh dengan jihyo duduk disampingnya. Donghae dan hyummin bersama dengan eunri dan eunhyuk duduk diikursi dan ga mengatakan apapun. Jikyung sedang sibuk dengan HPnya. Dia mencoba untuk menelepon leeteuk berkali kali tapi leeteuk masih belum menjawabnya.

“matilah kau leeteuk. Kalo saya bertemu dengannya nanti, saya akan menghajarnya. Beraninya dia ga menjawab teleponku.” Kata jikyung marah.

“jikyung. Jangan telepon lagi. Leeteuk lagi ada dibeijing untuk menyelesaikan beberapa bisnis. Saya percaya dia akan segera meneleponmu setelah dia menyelesaikan bisnisnya.” Kata eunhyuk.

“bagaimana bisa dia masih memikirkan untuk menyelesaikan bisnisnya sementara dongsaengnya sedang bertarung dengan kematian (?) diruang operasi? Babo oppa.” Kata jikyung.

After another hours passed, the operation lamp finally went off and the doctor came out from the room. Everyone rushed to his side and asking how the patient’s condition.

“Calm down, everyone. Both of the patients are survived.” The doctor said which made everyone sighed in relief.

But not for her. She felt a little weird with the doctor’s word.

“keduanya? Saya kita hanya satu yang akan selamat?” Tanya jihyo.

“kamu ga tau apapun?” Tanya balik dokter.
Everyone shook their head and the doctor sighed.

“saya sudah menduganya. Pendonornya itu Mr.Leeteuk.” kata dokter. (note :: sungguh author merinding waktu ngetik nama leeteuk. TT__TT)

Tepat setelah dokter menyebutkan namanya, mata mereka melebar dan berteriak bersama, “MWO?”

“Mr.Leeteuk adalah pendonor untuk Ms.Krystal sementara Ms.Krystal adalah pendonor untuk Ms.Na mi.” kata dokter.

“apa maksud anda? Saya ga mengerti. Bagaimana bisa leeteuk adalah pendonor untuk krystal? Saya kira operasi ini dilakukan untuk mengobati na mi kan?” Tanya na mi.

“sebaiknya anda melihat ini.” kata dokter dan memberikan mereka 2 kertas.

One of the paper is the covenant that Leeteuk had signed. It's a approval from Leeteuk that he will become the donor for Krystal while another paper is a letter from Leeteuk. Yesung held the letter and read it silently before Eunhyuk snatched it and read it loud.

(note lagi :: aduuh sungguh w merinding disko mau ngetik ini TT____TT)

“guys, saya tau kalian  semua pasti bingung kenapa saya bisa menjadi pendonor untuk krystal. Mungkin beberapa dari kalian akan marah padaku karena keputusanku yang bodoh. Well, saya akan bilang kekalian alas an utamanya. Itu karena saya mencintai krystal. Saya udah mencintai  krystal sejak pertama saya melihat dia diuniversitas walaupun waktu itu dia adalah pacarnya yesung. Saya menyembunyikan perasaanku bertahuntahun. Ga ada yang tai tentang perasaanku pada krystal. Saya hanya bisa melihat dan melindunginya secara diam diam. Ketika dia meninggalkan yesung dan pergi keamerika, jujur, saya senang karena dia outus dengan yesung dan sedih dalam waktu yang sama karena dia pergi keamerika. 3 tahun berlalu dan dia kembali, hari dimana saya melihat dia diuniversitas, saya sangat sangat sangat merindukannya. Tapi saya ga bisa mengungkapkannya. Dia kembali untuk yesung. Kali ini, saya mengorbankan hidupku untuk hidupnya. Saya pikir itu pantas karena saya mencintainy. Maaf karena membohongi kalian teman. Saya ga berada dibeijing. Saya disini, diruang operasi, ditempat tidur kematian. Jikyung, saya jamin kamu akan mengeluarkan kemarahanmu padaku karena saya berbohong padamu. Mianhaeyo jikyung. Jikyung, mulai saat ini, tolong bantu saya menjaga na mi dan perusahaan. Semua asetku adalah milikmu. Saya percaya kamu bisa mengendalikan perusahaan. Tolong maafkan saya dan bantu saya meminta maaf pada na mi untuk keputusan bodoh saya. Bilang padanya kalo babo oppanya ini berharap akan kebahagiaannya dan akan selalu melindunginya. Yesung, saya harap kamu bisa menggantikan saya untuk menjaga na mi. bilang krystal, saya melakukan ini karena saya mencintainya. Saya harap dia bisa mendapatkan kebahagiaannya.” Eunhyuk menyelesaikan kalimatnya.

Sejak tadi, para yeoja menangis sangat hebat terutama jikyung. Dia ga bisa percaya leeteuk melakukan semua ini untuk kebaikan krystal. Dia ga pernah tau kalo leeteuk menyukai krystal. Junho membatu setelah dia tau leeteuk mencintai krystal, sama sepertinya. (note :: w sampe banjir air mata ngetiknya. Ko bisa bisanya w bikin ff kaya gini huhuhu TT___TT *jedotinkepalaketembok)

“dokter, boleh saya tau apa yang didonorkan leeteuk untuk krystal?” Tanya jihyo.

“dia mendonorkan jantung dan otaknya untuk Ms. Krystal. Ms.Krystal mendonorkan jantungnya untuk Ms.Na mi. karena kami mentransplantasikan jantung dan otak untunya, sekarang dia ga punya tumor lagi tapi karena ini otak barunya, dia akan kehilangan memorinya dang a tau apapun.” Kata dokter.
-----

Flowers was placed by Na mi in front of Leeteuk's gravestone. She is kneeling in front of the gravestone with Yesung by her side.

“oppa, ini sudah 2 tahun. Dua tahun sejak kamu meninggalkan kita.”

Na mi hung her head down, trying to hide her tears. Yesung encircled her shoulder and wiped her tears.

“leeteuk ga akan mau melihat kamu menangis.” Kata yesung sambil mengusap air mata na mi.

Na mi raised her head and put smile on her face before she continued, “oppa, saya sekarang sedang hamil 5 bulan. Saya sudah mengecek jenis kelaminnya dan itu adalah namja. Saya akan menggunakan namamu untuk dia. Saya berharap dia bisa menjadi sepertimu. Dia akan melindungi orang yang dia kasihi seperti kamu melindungi saya dan krystal. Kalo oppa penasaran dengan yang lainnya, saya akan bilang berita baiknya. Junho dan krystal baru saja menikah minggu lalu dan sedang dalam bulan madunya sekarang. Cheondung dan jihyo ah ani cheondung dan sandara merayakan ulang tahun yang pertama anak mereka kemarin. Jikyung sudah menjadi bisnis woman yang sangat sukses diseoul dan dia akan menikah dengan kibum bulan depan. Sama seperti siwon oppa dan hyorim, mereka sedang sibuk sibuknya membantu donghae dan hyunmin dengan pernikahan mereka yang akan dilaksanakan minggu depan. Eunhyuk dan eunri adalah yang pengantin pria dan wanita yang terbbaik. Kita semua mendapatkan kebahagiaan kita. Saya harap kalo oppa juga mendapatkan kehidupan yang bahagia disana.”

“leeteuk, jangan khawatir tentang na m. saya akan menjaga na mi dan ga akan membiarkan siapapun melukainya. Kamu bisa beristirahat dengan damai sekarang.” Tambah yesung.

“oppa, kita harus pergi sekarang. Kita akan datang lagi nanti dengan anak kita. Sampai ketemu nanti oppa.” Kata na mi.

Yesung membantu na mi berdiri dan berjalan menuju mobil. Dia menolong na mo duduk sebeluum dia duduk ditempat kemudi.

“kemana kamu mau pergi?” Tanya yesung.

“tentu saja kerumah donghae dan membantu mereka dengan persiapannya.” Kata na mi dan tersenyum.

“saya ingatkan ya jangan terlalu banyak bergerak. Duduk aja dengan damai dan biarkan saya yang membantu. Ingat kondisimu sendiri. Saya ga mau sesuatu terjadi pada anak laku lakuku.” Kata yesung.

“yes sir.” Kata na mi hormat.

Sebelum mobil yesung meninggalkan pemakaman, na mi memandang kearah tempat peristirahatan leeteuk yang terakhir dan dia melihat leeteuk sedang tersenyum bahagia memandang kearah na mi. na mi terkejut dan dia juga ikut tersenyum bahagia dengan mata berkaca kaca. Lalu na mi melambai pelan kearah leeteuk dan dibalaskan lambaian leeteuk. Leeteuk menggerakan mulutnya membentuk kata ‘I LOVE YOU’. Na mi kembali tersenyum.

Pikiran na mi, “I love u too oppa. berbahagialah oppa karena kita semua disini telah bahagia. Sekalii lagi saya mencintai oppa. saranghae. Neomu neomu saranghae”

Kemudian mobil yesung meninggalkan pemakaman.
-----

Ini sudah 2 tahun sejak leeteuk meninggal. jihyo udah memberitahukan semuanyya pada mereka. Leeteuk lah yang menolongnya dari kecelakaan. Dia melakukan itu demi kebaikan na mi tentunya. Dia membuat mereka percaya bahwa sandara sudah meninggal untuk menjadikan na mi lebih kuat. Dia tau na mi selalu dianiaya disekolahnya dan hanya sandara dan jikyunglah yang menolong dia. Dia merencanakan ini untuk na mi tapi malah na mi sangat sedih karena sandara meninggal dan na mi hampir meninggal. untngnya jihyo ga tau alasannya kenapa leeteuk memerintahkannya untuk berpura pura menjadi jihyo. Apapun alasannya, ga ada yang peduli tentang masalah ini lagi. Mereka peduli pada diri mereka sendiri sekarang. Hyorim dansiwon menikah beberapa bulan kemudian setelah kematian leeteuk diikuti oleh pernikahan cheondung dan jihyo. Yesung dan na mi menikah setengah tahun kemudian setelah pernikahan jihyo. Keberuntungan bagi jihyo, dia melahirkan seorang anak perempuannya lebih cepat dibandingkan hyorim. Hyorim dan siwon masih mencoba untuk membuat anak mereka hingga sekarang. Yesung dan na mi sedang menunggi kelahiran anak laki laki mereka.

Percaya atau tidak, ke 6 pasangan sekarang tinggal dimension yang sama. Mereka memutuskan untuk menjual rumah mereka dan tinggal dimension yesung jadi mereka bisa menolong satu sama lain. Minnie dan hye jin tumbuh besar sekarang. Mereka masuk ke SMA tahun lalu. Mereka masih gatau siapa oppanya Minnie tapi siapa yang peduli tentang itu. Yang paling penting adalah mereka bahagia dengan kehidupan yang bahagia mereka sekarang.

****END****

How is it the ending? Do u like it or not?? Finally its over now with happy ending. Tadinya author mau bikinnya sad ending yang pas dikematian leeteuk tapi ga jadi ah.. jadilah seperti ini jadinya ^^ if u font have account blogger, u can leave ur comment at My FaceBook J