Translate

Rabu, 04 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 1


Chapter 1

Park Na Mi

Disebuah gedung putih bertuliskan ‘Y Hospital’ diatas gedungnya, terdapat banyak orang didalamnya. Banyak diantaranya ingin memeriksakan kesehatan mereka, ada juga yang menjenguk sanak family nya. Dalam ruang nomer 118, terdapat seorang remaja sedang duduk diatas tempat tidurnya. Dia mempunyai sebuah injeksi insulin ditangan kanannya dan injeksi darah ditangan  kirinya. Wajahnya terlihat pucat dan sedih. Dia sedang melihat ke jendela. Diluar jendela banyak anak kecil sedanh bermain ditaman bersama keluarga mereka. Setetes air mata mengalir dipipinya ketika melihat pemandangan itu.

Na Mi POV …
Choneun Park Na Mi imnida. 19 yo. Saya berada dirumah sakit sejak saya berumur 6 tahun dikarenakan penyakit saya. I have a serious cardiac disease. During my life, I always use injection of insulin because of my body is very weak. Saya juga menggunakan injeksi darah karena jantung saya tidak dapat memompa darah. Saya selalu  meminum obat setiap jam untuk mencegah jantungku menjadi lebih parah. Jujur, saya capek berada dalam ruangan putih ini. saya sangat menginginkan bermain dibawah sinar matahari. Saya tidak pernah bermain dibawah sinar matahari sejak saya masuk rumah sakit ini.

Seseorang mengetuk pintu ruanganku. Secepatnya kuhapus air mata ini. suster membawakan obat baru dan kantung(?) injeksi yang bau. Som this time to change injection.  I really hate it.

“Na Mi. Time to change the injection and take medicine,” the nurse said.

Saya hanya diam ketika suster mengganti injeksi saya dan memberikan obat itu padaku.

“okay. Have a rest now”

Suster ingin pegi tetapi saya menarik lengan bajunya.

“what do you need, NaMi?” the nurse asked.

Saya menunjuk kea rah televise. Suster senyum padaku kemudian menyalakan televise dan memberikan 
remotnya kepadaku.

“enjoy your watching.”

Suster keluar dari ruanganku.

Mungkin kalian mengira saya bisu tapi saya tidak. Saya tidak pernah berbicara sejak saya berumur 7 tahun. 
Karena satu satunya orang yang kusayangi meninggalkanku dirumah sakit ini. orang itu adalah kakak laki 
lakiku. Dulu dia selalu datang kerumah sakit setiap hari dan menemaniku. Hari terakhir dia datang, dia memberikanku sebuah liontin dan tidak pernah datang lagi.

Flashback …

A little boy came to room number 153. In the room, a little girl sat at the bed when held her bear doll. When 
she saw the boy came, she smiles and jumps to hug him.

“Siwon oppa…” The girl shouted.

“Nami ah. Why you get off from bed? You must resting at the bed.” The little boy asked.
Little Nami pulls her hug.

“I don’t like stay here. I can’t do anything. Oppa, come on. Bring me go out to the park. We can play at 
there.” Little Nami whined.

“did you listen what doctor said? You can’t go out. Your healthy is weak.” Little Siwon answered.

“but I want to play at outside. I’m boring here.”

Little Nami sat on the bed and pouted. Little Siwon came to her and sat beside her. He patted little Nami’s 
head.
“don’t mad again. Instead of bring you go out, I have something.”

Little Nami smiles when heard it.

“What’s that?”

Little siwon mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ada 2 buah liontin dengan bentuk yang sama.

“here it is. I bought this locket for you. It’s a twin. One for you and one for me. If you open your locket, you 
can see my name and photo. My locket have your photo and name.” Little Siwon explained.

Little Nami mengambil liontin itu.

“its beautiful. Is it for me?” Little Nami asked.

“of course. You’re the only sister I have. So this is only for you.”
“oppa, can you wear it for me?”

Little Siwon mengangguk. Dia mengambil liontin dati tangan little Nami and memasangkannya ke leher Nami. 
Dia juga mengenakan liontinnya.

“this is my gift for you. Better never took it off or I will mad.”

“ I promise I never took it off. Oppa, can you bring my teddy bear doll tomorrow? I’m boring with this doll.” 
Little Nami said when shows her panda doll.

“sure, oppa will bring it to you tomorrow.”

Tomorrow …
Seorang lelaki tua mendorong little Nami yang sedang duduk dikursi rodanya ke dalam suatu ruangan.

“paman, kenapa orang tuaku memindahkanku kerumah sakit lain?”

“saya tidak tau miss Nami. Saya hanya mematuhi perintah orang tua anda. Mungkin rumah sakit ini akan 
lebih baik dibandingkan rumah sakit anda yang lama.” Lelaki tua itu menjawab.

“dimana Siwon oppa? Dia berjanji akan membawakan teddy bear saya hari ini.”

“maaf saya tidak tahu.”

Hari demi hari berlalu. Sejak hari pertama Nami dipindahkan kerumah sakit yang baru, dia tidak pernaj 
berbicara denganorang lain. Nami selalu menunggu Siwon tetapi dia tidak pernah datang.
End of Flashback ….

Sampai sekarang, saya tidak tahu dimana keluarga saya. Mereka tidak pernah datang menjengukku tetapi 
saya masih beruntung. Saya mempunyai kakak tiri dan sahabat baik.

End of Nami’s POV …

Nami sedang menonton berita di televise. Dia melihat berita “ Kim Jong Woon atau biasa disebut Yesung,  adalah seorang CEO muda dari Y Company. Orang paling sukses dikorea. Dia membuka mall baru dan 
hotel di Seoul.” Poto seorang lelaki tampan muncul di Tv. Seseorang mengetuk pintu. Nami melihat siapa 
yang datang dan kemudian tersenyum. seorang namja dan yeoja masuk kedalam ruangan.

Yeoja itu memeluk Nami dengan sangat erat. Nami memeluknya balik.

“Ji Kyung ah. Jangan memeluk Nami terlalu erat. Dia tidak dapat bernapas.” Namja berkata.

Yeoja itu segera melepas pelukannya.

“maaf Nami. Saya hanya sangat senang bertemu denganmu. I miss you so much.” Ji Kyung said.

Nami mengambil pulpen dan sebuah note diatas meja disebelah tempat tidurnnya. Dia mulai menulis dan menunjukkannya kepada mereka.

“ I also miss you Ji Kyung ah. Bagaimana liburanmu? Kamu baru saja datang dari paris kan?”

“ ne. saya baru datang dari paris 5 jam yang lalu. Saya datang kesini setelah saya landed di bandara. Satu 
bulan tidak bertemu denganmu membuatku kesepian. Jal jinaesseoyo (baik saja kah)? Apakah Leeteuk 
oppa membuatmu menderita?” Ji kyung menanyakan sangat antusias.

Namja disampingnya mengerutkan muka.

“apa maksudmu? Bagaimana mungkin saya membuat nae yodongsaeng menderita?” namja itu bertanya secara sarkastik.

Ji Kyung dan Na Mi tertawa.

Nami menulis lagi.

“besok adalah hari pertama kita di universitas setelah liburan musim panas. Saya sangat kangen sekolah.”

Leeteuk tertawa ketika melihat itu.
“Hey Nami ah. Kebanyakan orang tidak suka sekolah. Kenapa kamu sangat suka sekolah?” Tanya Leeteuk.

Nami menulis lagi.

“saya sangat suka sekolah. Banyak hal yang dapat saya pelajari.”

“yeah. Saya juga kangen hot guys di sekolah.” Ji Kyung berkata.

“bagaimana kamu bisa kangen hot guys di sekolah? Apakah  otakmu hanya tau tentang hot guys saja?” 
Leeteuk menjawabnya.

“na yeojanika. Normal jika saya suka hot guys. Untung oppa bukan hot guys.” Ji Kyung menjawab.
“apakah kamu tau berapa banyak gadis yang mengejarku? Saya adalah hot guy.” Leeteuk menjawab lagi.

“jika oppa adalah hot guy, dapatkah oppa menjelaskan kenapa sepupuku yang tercinta tidak punya pacar 
sekarang?” Ji Kyung bertanya.

“saya tidak punya waktu untuk menjalin hubungan. Sekarang, saya masih ingin bekerja.” Leeteuk 
menjelaskan.

“yeah. Mungkin oppa akan menikah ketika umur oppa 40 tahun.” Ji Kyung menjawab.

Na Mi melihat mereka berdua berargumen satu sama lain. Ia menghela nafas. Kemudian dia menulis lagi.

“YA~ jangan berargumen lagi. Eeteuk oppa pasti punyya pacar. Mungkin dia terlalu malu untuk 
menunjukkan pacarnya kepada kita. Btw, Ji Kyung ah, apakah kau membelikanku oleh-oleh?”
“tentu saja. Bagaimana mungkin saya lupa membawakanmu oleh-oleh? Kidarilke. Saya akan mengambilnya 
dari mobil. Ya Eeteuk oppa berikan kunci mobilmu.” Ji Kyung berkata.

Eeteuk melempar kunci mobilnya kepada Ji Kyung. Ji Kyung secepat mungkin keluar dari ruangan.

“saya sangat tidak percaya kalo dia adalah sepupuku.” Eeteuk berkata.

Na Mi tertawa ketika mendengar itu.

“jangan tertawa lagi. Tidak lucu tau. Sudah makan obatmu?” Eeteuk bertanya.

Na Mi menganggukkan kepalanya.
“Good Girl.” Eeteuk berkata sambil menepuk kepala Na mi dengan lembut.
*****