Chapter
10
Blushing
Yesung’s
POV …
I
pull my hand but accidentally my feet stumbled over the chair’s leg and
accidentally I kiss Na Mi’s lips. My
heart beating really fast. This is the
first woman I ever kiss after Krystal. Her lips so soft. I like her lips. How
I
wish I can stay like this.
end
of yesung’s POV ….
Na
mi’s POV …
I
really don’t know what to do with yesung. He didn’t want to promise me. I
really scared he will tell
Leeteuk oppa. I shocked when something touches my
lips. When I see what happen, my mind turn into blank. Yesung kiss me. I know
it’s an accident because his feet stumbled over the chair but I like his lips…
this is my first kiss… his lips so soft… I wish I can stay like this…
End
of Na mi’s POV …
Ketika
mereka sadar apa yang sedang terjadi, mereka segera menarik tubuh mereka.
“apa
yang kamu lakukan? Itu adalah ciuman pertamaku.” Na mi berteriak padanya.
“jangan
berteriak padaku. Saya ga sengaja mencium kamu. Kakiku tersangkut di kursi.
Jadi kenapa emang
kalo itu ciuman pertamamu? Saya ga peduli.” Kata yesung
berkata dingin.
“lo
ga peduli tapi gw peduli. Gw ga mau ketemu lo. Sebaiknya lo pergi sekarang
sebelum gw panggil suster.”
“lo
kira gw suka disini?”
Yesung
keluar dari ruangan dan bersandar di dinding.
Yesung’s
POV …
Kenapa
jantungku berdegup sangat cepat? Perasaan ini sama ketika saya masih bersama
krystal. Yesung, gimana mungkin kamu suka seseorang yang baru kamu kenal selama
2 hari? Eiiii… kenapa saya mengakui
kalo saya suka dia? Lupakan.
Saya
mulai berjalan ketika saya melihat jikyung berjalan menuju kearahku. Mungkin
saya bisa mendapatkan
informasi yang lebih darinya.
“yesung,
mau kemana?” tanyanya.
“saya
harus menjenguk adikku. Na mi sudah sadar. Kamu bisa melihatnya didalam. Tapi.
Saya punya
pertanyaan buat kamu.”
“apa?”
“apa
kamu tau na mi ga bisu?” tanyaku.
Muka
jikyung menjadi pucat setelah saya bertanya padanya.
“gimana..
gimana… kamu bisa tau?”
“jawab
dulu nanti saya kasih tau kenapa saya bisa tau.”
“ya
saya tau. Saya tau semua rahasianya karena saya satu satunya sahabat yang dia
punya.” Katanya.
“kenapa
dia berpura pura bisu?”
“saya
ga bisa ngasih tau kamu. Rahasia. Kalo kamu mau tau, kamu bisa nanya sendiri
langsung ke orangnya.
Jadi, kasih tau saya kenapa kamu bisa tau tentang ini?” kali ini jikyung
yang bertanya.
“na
mi memanggil oppanya ketika tidur. Saya rasa dia kangen sama Leeteuk.”
Jikyung
menaikkan sebelah alisnya. Apa yang salah dengan jawabanku?
“kamu
yakin dia memanggil Leeteuk oppa?” tanyanya.
“saya
yakin. Walaupun dia ga manggil namanya tapi dia memanggil oppa. Itu pasti
leeteuk. Apa dia punya
kakak lain selain leeteuk?”
*bergumam*
“yes she is.” Kata jikyung.
Walaupun
dia ngomong pelan tapi saya masih bisa mendengarnya. Na mi punya kakaklaiin?
Nuguji?
“apa
maksudmu dia punya oppa lain?” tanyaku.
Jikyung
kaget. Mungkin dia ga ngira kalo saya mendengar kata katanya.
“saya
ga ngomong apa apa. Saya pergi dulu.” Dia mengabaikan pertanyaanku.
Jikyung
berjalan tapi saya menghentikannya.
“katakan
padaku semuanya atau saya akan bilang ke leeteuk.”
“eh…
kenapa kamu pengen tau semuanya? Saya kira kamu ga tertarik sama urusan orang
lain?”
Benar
juga… kenapa saya mesti tertarik maalah na mi? saya ga pernah ikut campur
urusan orang terutama
perempuan. Tapi kenapa saya mesti penasaran tentang na
mi?
End
of yesung’s POV …
“kamu
benar. Kamu boleh melihatnya.” Kata yesung.
“tunggu.
Jangan bilang leeteuk oppa tentang ini.”
“saya
bukan tipe orang yang suka membuka rahasia orang lain.”
Yesung
meninggalkan jikyung dan pergi kekamar hye jin.
“na
mi-ah, yesung tau kalo kamu ga bisu.” Kata jikyung dengan cemas.
Na
mi mengangguk. Dia menulis.
“saya
udah ngomong sama yesung.”
Mata
jikyung melebar ketika membaca itu.
“APA?????
Kamu bicara sama dia???” Tanya jikyung.
Na
mi perlahan mengangguk kepalanya.
“kamu
ga pernah ngomong sama saya walau Cuma sekali. Tapi kamu malah bicara sama
orang lain yang
baru kamu temui selama 2 hari?” Tanya jikyung.
Na
mi menulis.
“Aigo~~
dia mengancam saya kalo dia akan bilang leeteuk oppa kalo saya ga ngomong. Apa
boleh buat.”
“mianhaeyo
na mi-ah, tapi saya ga sengaja bilang kalo kamu punya kakak laki laki lain
elain leeteuk oppa.”
Kata jikyung menyesal.
Kali
ini, mata na mi yang melebar.
“APAA????”
akhirnya na mi berbicara pada jikyung.
“
tapi saya ga bilang nama kakakmu. Saya Cuma bilang kalo kamu pinya oppa lain
selain leeteuk oppa.
Untung dia ga nanya yang macem macem.”
“tell
me how can you said it to him.”
“dia
bilang kalo kamu memanggil oppamu ketika kamu tidur. Katanya kamu kangen
leeteuk. Saya kwatir
kalo apa yang kamu katakana itu oppamu yang satunya
makanya saya Tanya kedia kalo kamu mmanggil
nama. Katanya kamu Cuma manggil
oppa tanpa nama. Dia nanya apa kamu punya kakak lain kecuali
leeteuk dan tanpa
sengaja saya bilang ya. Mianhae.”
“omaigot.
Tapi dia ga nanya macem macem kan?” Tanya na mi.
“ye..
tapi saya rasa dia ga akan bilang teuk oppa tentang ini. dia bukan orang yang
suka ikut campur urusan
orang.”
“huft…
saya lega..”
“na
mi, kenapa kamu masih mikirin oppamu? Dia
ninggalin kamu bertahun tahun.” Kata jikyung.
Na
mi membeku ketika mendengar itu. Matanya berair.
“saya
sangat berharap saya bisa melupakan dia tapi saya ga bisa. Saya selalu keinget
dia. Senyumnya,
kebiasaanya, mukanya. Saya ga bisa ngelupain dia. Bahkan saya
bisa memimpikan dia. Satu satunya siwon oppaku.” Kata name dan akhirnya
menangis setelah mengatakan nama siwon.
“na
mi, jangan nangis lagi dong. Dia ga
pantas untuk kamu tangisin. Akhirnya, kamu bicara padaku. Setelah bertahun
tahun kamu ga bicara padaku. Saya ga pernah denger suaramu.”
Jikyung
duduk disebelah na mi dan memeluk na mi. na mi menangis dilengan jikyung.
Sementara itu, yesung tiba dikamar hye jin.
“hye
jin-ah.” Panggil yesung.
Hye jin yang
sedang bermain dengan mainannya melihat yesung, langsung dia peluk
yesung.
“oppa…”
kata hye jin.
“kenapa
kamu terlihat bahagia banget hari ini?”
“karena
dokter bilang saya bisa pulang hari ini.”
“jinja???”
Yesung
melihat sekeliling dan melihat dokter berdiri didekat pintu.
“dokter,
jadi hyejin bisa pulang hari ini?” Tanya yesung pada dokter.
“ne.
hye jin bisa pulang hari ini. demamnya sudah sembuh.”
“apa
dia butuh obat dirumah?”
“ga
perlu. Dia sangat sehat. Hye jin, besok kamu bisa pergi sekolah dan bermain
sama teman temanmu lagi.”
“YIPPI….
Oppa, sebelum kita pulang, saya mau ketemu dulu sama na mi oenni. Sayya mau
ngasih tau kalo
saya bisa pulang.”
Yesung’s
POV …
Oh
no… how can I face her after the kiss?? Yaa yesung.. take it easy… it’s just an
accident… why you
must thinking of it???
Then
I smiles to hye jin.
“ok.
Kemasi barang barangmu dulu lalu kita akan keruangan na mi.” kataku.
Hye
jin tersenyum dan secepatnya mengemasi barang barangnya dengan bantuanku.
“oppa,
palli. I want ti meet na mi oenni.”
“ne..
we will go now.”
Saya
ga pernah tersenyum ke orang lain kecuali hye jin dan sahabat sahabatku. Saya
juga tersenyum ke
krystal tapi sekarang ga. Saya benci dia sekarang.
End
of Yesung’s POV …
Yesung
dan hye jin berjalan menuju ruangan name. tiba di ruangan na mi, dia mengetuk
pintu dan jikyung membuka pintu itu. Dia sedikit kaget ketika melihat yesung.
“yesung,
kenapa kamu kesini lagi?”
“bukan
saya. Saeng mau liat na mi jadi saya bawa
dia kesini.”
“saeng?”
Jikyung
melihat hye jin yang tersenyum padanya.
“annyeonghaseyo.
Hye jin imnida. Kenapa kamu ada di kamar na mi oenni?” Tanya hye jin.
Jikyung
membalas senyum hye jin.
“jikyung
imnida. Na mi’s bestfriend. Kamu mau liat na mi? dia didalem. Temui dia.”
Hye
jin secepatnya berlari kedalam ruangan.
“na
mi oenni….” Panggil hyejin.
Na
mi melihat sekeliling dan melihat hye jin. Dia tersenyum ke hye jin lalu
menulis.
“hye
jin-ah, how are you?”
“I’m
fine oenni. Saya bisa pulang hari ini.”
Na
mi menulis.
“jinja?
Itu berita bagus.”
Yesung
masuk ruangan ketika jiyung menutup pintu dan mengikuti yesung. Ketika yesung
dan na mi bertemu
pandangan, mereka tersipu malu. Untung hye jin ga ngeliat
tapi sayangnya jikyung ngelit.
“na
mi-ah?? Yesung?? Why you two blushing?” jikyung bertanya pada mereka.
Yesung
dan na mi kaget ketika mendengar apa yang jikyung tanyakan.
“yeah
oppa, oenni. Kenapa muka kalian berdua keliatan merah?”Tanya hye jin.
“
ani.. aniya.. hye jin jangan bicara sembarangan.” Kata yesung.
Hye
jin hanya mengangguk tapi jikyung jadi penasaran.
“oenni,
kapan oenni bisa keluar dari rumah sakit?” Tanya hye jin.
Senyum
na mi menghilang. Yesung dan jikyung menyadari itu dan menjadi kikuk.
“ehm…
hye jin-ah, na mi oenni belum sembuh. Dia ga bisa keluar dari rumah sakit
sekarang.” Jikyung
menjawab pertanyaan hye jin.
“oooo…
kalo oenni keluar dari ruumah sakit, oenni harus bilang sama saya dan kita akan
bermain bersama lagi.” Kata hye jin
senang.
Na
mi mengangguk dan tersenyum pada hye jin. Jikyung pindah mendekati yesung.
*whisper*
“go out with me for a while. I wanna tell you something.” Kata jikyung.
Yesung
menggangguk.
“na
mi, saya dan yyesung ma keluar sebentar untuk beli minum. Kamu mau sesuatu?”
Tanya jikyung.
Na
mi menulis.
“enough
if you buy me some lollipop.”
“ok.
I’ll be back.” Kata jikyung.
“hye
jin-ah, do you want something?” Tanya yesung ke hye in.
“belikan
saya coklat.”
“Ok.
Oppa mau keluar sebentar ya. Jangan nakal.”
“na
mi, kami pergi dulu.” Jikyung said.
Yesung
dan jikyung keluar dari ruangan.
“apa
yang mau kamu katakana?” Tanya yesung.
“saya
Cuma mau memperingatkan kamu untuk jangan bilang leeteuk oppa tentang kebisuan
na mi.”
“saya
udah bilang saya ga suka ikut campur urusan oorang lain.”
“berjanjilah
padaku”
“saya
ga suka berjanji dengan seseorang.”
“yesung,
kenapa kamu sangat keras kepala?”
Saya
ga keras kepala. Itu hak saya untuk memberitahukan seseorang tentang sesuatu.”
Kata yesung.
“kalo
kamu bilang leeteuk oppa, na mi akan ditinggalkan lagi. Leeteuk oppa ga suka
kalo seseorang
membohonginya.”
“ga
ada yang suka dibohongi. Apa maksud kamu dengan akan ditinggalkan lagi?” Tanya
yesung.
“saya
ga bisa ngasih tau kamu tapi tolong jangan bilang leeteuk oppa. Saya ga mau na
mi ditinggalkan lagi
oleh seseorang yang dia percayai. Saya mau pergi ke toko
dulu buat beli lollipop dan coklat. Kamu ga usah
ngikutin.” Kata jikyung sambil
meninggalkan yesung di lorong.
*****
