Translate

Rabu, 04 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 8


Chapter 8

The Dream

“na mi-ah …. Ada apa?” Tanya jikyung.

Na mi tidak menjawab. Dia hanya memegnag dadanya. Mukanya menjadi pucat. Ementara itu, yesung 
sedang dijalan menuju kerumah sakitnya untuk berteemu hyejin. Dia melewati unversitas dan melihat jikyung 
dan na mi sedang berdiri didepan gerbang universitas.
“apa yang mereka lakukan disini? Kenapa na mi terlihat pucat?” Tanya yesung pada  dirinya.

 Yesung langsung memarkirkan mobilnya didepan gerbang dan keluar dari dalam mobilnya dan menuju 

mereka.
“hey, apa yang kalian berdua lakukan disini? *melihat kearah na mi yang sedang memegangi dadanya* apa 
yang terjadi dengan na mi?” Tanya yesung.

“yesung-ah. Untung kau disini. Tolong bawa na mi kerumah sakit.” Jikyung berkata kepada yesung.

“ada apa?” Tanya yesung lagi.

“molla. Tiba-tiba na mi memegang dadanya. Saya rasa penyakitnya kambuh. Tolong cepat bawa dia 
kerumah sakit.”

Yesung menggendong na mi ala bridal style dan menidurkannya di jok belakang ketika jikyung dan yesung 
duduk di jok depan. Yesung mengemudikan mobilnya dengan cepat. Ketika mereka tiba di rumah sakit, 
jikyung secepatnya keluar dari mobil dan memanggil dokter. Sementara yesung mengeluarkan na mi dari 
mobil dan masuk ke rumah sakit.

“Dokter, suster, tolong bantu kita.” Teriak jikyung.

The doctor comes to them when the nurse bring the roll bed. Yesung put down Na Mi quickly and the doctor put on the oxygen mask to Na Mi. The doctor and nurse bring Na Mi to mergency room. Jikyung 
and Yesung waiting in outside. Jikyung crying on the seat in front of emergency room.

“wei… Jikyung-ah… jangan nangis lagi… na mi pasti baik baik aja ko.” Yesung meyakinkan jikyung.

“ini semua salahku. Seharusnya saya ga ngebiarin na mi berjalan dibawah sinar matahari. Tubuhnya sangat 
lemah.”kata jikyung dan menyesalinya.

“ini bukan salah kamu ko. Kenapa ga ada yang jemput kamu sama na mi? kemana leeteuk?” Tanya yesung 
kepada jjikyung.

“leeteuk oppa [ergi ke Hongkong untuk meeting darurat. Supir membawa barang barangnya ke airport jadi 
diaga bisa jemput kita.” Jelas jikyung.

Dokter keluar. Jikyung dan yesung langsung menghampiri dokter.

“dokter, gimana na mi?” Tanya jikyung.

“tenang. Dia baik baik aja dan dia sedang tidur sekarang. Penyakitnya kambuh. Apakah dia lupa meminum 
obatnya hari ini?” Tanya dokter kepada jikyung.

“ne… dia bilang padaku kalo dia lupa membawa obatnya. Saya menawarinya untuk mengambil obat, tapi dia bilang katanya dia akan baik-baik aja tanpa obat.” Kata jikyung.

“tidak boleh itu. Dia harus membawa obatnya selalu. Obat itu mencegah agar penyakitnya tidak bertambah 
buruk. Ingat untuk selalu membawanya.” Dokter memperingatkan jikyung.

“ok. Saya akan sampaikan pada na mi. bolehkah saya melihat dia sekarang?” Tanya jikyung.

“na mi sudah dipindahkan kekamarnya. Kamu boleh melihatnya sekarang.” Kata dokter memberitahukan 
mereka.

“kamsahamnida Baksanim *dokter*.” Yesung said.

Jikyung secepatnya menuju kamar na mi. na mi berbaring ditempat tidurnya dengan masker oksigen 
dimulutnya dan injeksi di kedua tangannya. Yesung masuk dan berdiri disamping jikyung.
“jikyung-ah, penyakit apa yang na mi derita? Sebelumnya Dia Cuma bilang dia punya penyakit yang serius. 
Tapi, penyakit apa itu?” Tanya yesung.

“dia menderita penyakit jantung. Jantungnya sangat lemah. Sebenarnya, dia bisa hidup sampai sekarang aja 
benar benar sebuah keberuntungan. Dia menderita penyakit ini sejak kecil. Dokter bilang biasanya penyakit 
ini hanya bertahan selama 5 tahun. Tapi dia sudah hidup selama 13 tahun dengan penyakitnya ini. ini adalah 
sebuah keajaiban.”

“it’s quite long.” Kata yesung.

Yesung’s POV ….

Saya tidak tau dia menderita penyakit ini. dia sangat kuat. Dia bisa hidup sampai sekarang dengan penyakit 
ini. ada apa dengan perasaanku saat ini? kenapa saya peduli dengannya? Saya tidak pernah merasakan 
seperti ini kecuali dengan krystal. Perasaan ini sama ketika saya bersama krystal. Apakah saya 
menyukainya?
“yesung, bisakah kamu menjaga na mi sekarang? Saya mau pulang dan mandi. Saya akan kembali lagi 
setelah saya selesai.” Kata jikyung padaku.

Saya seharusnya menjawab tidak tapi entah kenapa saya menjawab ya.

“yeah.” Kataku.

“gomapta yesung. Saya pergi dulu.”

Jikyung meninggalkan ruangan. Saya duduk disampingnya dan memperhatikan wajahnya.

“na mi-ah, neo chongmal yeppuda. Pipimu selalu membuatku ingin mencubitnya. Mukamu seperti seorang 
malaikat ketika sedang tidur. Saya merasa mukamu mirip seperti seseorang tapi siapa?” saya berbicara pada 
diriku sendiri.
Saya benar benar menjadi gila/ kenapa saya berbicara pada diriku sendiri. Tapi pipinya sangat 
menggemaskan(?) jadi saya mencubit pipi na mi dan itu membuat air mata na mi mengalir. Secepatnya 
kuhapus air mata na mi.

“kenapa dia menangis? Apakah saya mencubitnya terlalu keras?”

End os Yesung’s POV …

Yesung tidak tau kalo na mi menangis karena mimpinya.
Na mi’s dream …

Little na mi duduk ditempat tidurnya ketika pintunya diketuk. Di berpura pura untuk tidur. Little siwon masuk 
kekamarnya. Dia duduk disamping na mi.

“na mi-ah, mukamu terlihat seperti malaikat ketika sedang tidur. Mukamu yang cubby sangat lucu.”

Little siwon mencubbit pipi na mi dan membuat na mi bangun.

“oppa, kenapa kamu mencubitku?” sakiit.” Rengek little na mi.

Little siwon tertawa ketika na mi menggosok gosokkan pipinya.

“oppa tau kamu Cuma berpura pura tidur. Jadi saya cubit pipimu biar kamu bangun?” kata little siwon.

“oppa tau kalo saya pura pura tidur?” Tanya na mi polos.

Little siwon menganggukkan kepalanya.

“jadi, oppa bilang kalo saya lucu untuk mengetesku?” Tanya little na mi.

Little na mi pouted then little siwon smiles to her.
“ya… apa yang oppa bilang itu benar. Kamu memang lucu ketika kamu tidur. Seperti seorang malaikat. 
Bagaimana mungkin saya mempunyai seorang adik yang lucu?” kata little siwon sambil mengelus kepala na 
mi.

“karena saya seorang choi na mi. satu satunya adik siwon yang paling lucu.” Jawab na mi dengan bangganya. 
(note :: na mi mengganti nama nya dari choi na mi menjadi park na mi karena dia diangkat oleh keluarga park 
jung soo dan mengganti marganya menjadi park tapi kadang dia kangen memakai marga choi. Marga 
keluarga kandungnya)

“yeah.mullonimnida *tentu saja*. Ini semua karena kamu mirip sepertiku. Oppa juga lucu.” Kata little siwon 
bangga pada dirinya.
“ketika seseorang bilang oppa lucu berarti orang itu buta.” Kata little na mi.

Little na mi tertawa ketika little siwon mengerutkan dahinya.

“ ya… apa maksudmu?” Tanya little siwon.

End of Na mi’s dream …

“op…pa” bisik na mi.
*****