Chapter
8
The
Dream
“na
mi-ah …. Ada apa?” Tanya jikyung.
Na
mi tidak menjawab. Dia hanya memegnag dadanya. Mukanya menjadi pucat. Ementara
itu, yesung
sedang dijalan menuju kerumah sakitnya untuk berteemu hyejin. Dia
melewati unversitas dan melihat jikyung
dan na mi sedang berdiri didepan
gerbang universitas.
“apa
yang mereka lakukan disini? Kenapa na mi terlihat pucat?” Tanya yesung
pada dirinya.
Yesung langsung memarkirkan mobilnya didepan
gerbang dan keluar dari dalam mobilnya dan menuju
mereka.
“hey,
apa yang kalian berdua lakukan disini? *melihat kearah na mi yang sedang
memegangi dadanya* apa
yang terjadi dengan na mi?” Tanya yesung.
“yesung-ah.
Untung kau disini. Tolong bawa na mi kerumah sakit.” Jikyung berkata kepada
yesung.
“ada
apa?” Tanya yesung lagi.
“molla.
Tiba-tiba na mi memegang dadanya. Saya rasa penyakitnya kambuh. Tolong cepat
bawa dia
kerumah sakit.”
Yesung
menggendong na mi ala bridal style dan menidurkannya di jok belakang ketika
jikyung dan yesung
duduk di jok depan. Yesung mengemudikan mobilnya dengan
cepat. Ketika mereka tiba di rumah sakit,
jikyung secepatnya keluar dari mobil
dan memanggil dokter. Sementara yesung mengeluarkan na mi dari
mobil dan masuk
ke rumah sakit.
“Dokter,
suster, tolong bantu kita.” Teriak jikyung.
The
doctor comes to them when the nurse bring the roll bed. Yesung put down Na Mi
quickly and the doctor put on the oxygen mask to Na Mi. The doctor and nurse
bring Na Mi to mergency room. Jikyung
and Yesung waiting in outside. Jikyung
crying on the seat in front of emergency room.
“wei…
Jikyung-ah… jangan nangis lagi… na mi pasti baik baik aja ko.” Yesung
meyakinkan jikyung.
“ini
semua salahku. Seharusnya saya ga ngebiarin na mi berjalan dibawah sinar matahari.
Tubuhnya sangat
lemah.”kata jikyung dan menyesalinya.
“ini
bukan salah kamu ko. Kenapa ga ada yang jemput kamu sama na mi? kemana
leeteuk?” Tanya yesung
kepada jjikyung.
“leeteuk
oppa [ergi ke Hongkong untuk meeting darurat. Supir membawa barang barangnya ke
airport jadi
diaga bisa jemput kita.” Jelas jikyung.
Dokter
keluar. Jikyung dan yesung langsung menghampiri dokter.
“dokter,
gimana na mi?” Tanya jikyung.
“tenang.
Dia baik baik aja dan dia sedang tidur sekarang. Penyakitnya kambuh. Apakah dia
lupa meminum
obatnya hari ini?” Tanya dokter kepada jikyung.
“ne…
dia bilang padaku kalo dia lupa membawa obatnya. Saya menawarinya untuk
mengambil obat, tapi dia bilang katanya dia akan baik-baik aja tanpa obat.”
Kata jikyung.
“tidak
boleh itu. Dia harus membawa obatnya selalu. Obat itu mencegah agar penyakitnya
tidak bertambah
buruk. Ingat untuk selalu membawanya.” Dokter memperingatkan
jikyung.
“ok.
Saya akan sampaikan pada na mi. bolehkah saya melihat dia sekarang?” Tanya
jikyung.
“na
mi sudah dipindahkan kekamarnya. Kamu boleh melihatnya sekarang.” Kata dokter
memberitahukan
mereka.
“kamsahamnida
Baksanim *dokter*.” Yesung said.
Jikyung
secepatnya menuju kamar na mi. na mi berbaring ditempat tidurnya dengan masker
oksigen
dimulutnya dan injeksi di kedua tangannya. Yesung masuk dan berdiri
disamping jikyung.
“jikyung-ah,
penyakit apa yang na mi derita? Sebelumnya Dia Cuma bilang dia punya penyakit
yang serius.
Tapi, penyakit apa itu?” Tanya yesung.
“dia
menderita penyakit jantung. Jantungnya sangat lemah. Sebenarnya, dia bisa hidup
sampai sekarang aja
benar benar sebuah keberuntungan. Dia menderita penyakit
ini sejak kecil. Dokter bilang biasanya penyakit
ini hanya bertahan selama 5
tahun. Tapi dia sudah hidup selama 13 tahun dengan penyakitnya ini. ini adalah
sebuah keajaiban.”
“it’s
quite long.” Kata yesung.
Yesung’s
POV ….
Saya
tidak tau dia menderita penyakit ini. dia sangat kuat. Dia bisa hidup sampai
sekarang dengan penyakit
ini. ada apa dengan perasaanku saat ini? kenapa saya
peduli dengannya? Saya tidak pernah merasakan
seperti ini kecuali dengan
krystal. Perasaan ini sama ketika saya bersama krystal. Apakah saya
menyukainya?
“yesung,
bisakah kamu menjaga na mi sekarang? Saya mau pulang dan mandi. Saya akan
kembali lagi
setelah saya selesai.” Kata jikyung padaku.
Saya
seharusnya menjawab tidak tapi entah kenapa saya menjawab ya.
“yeah.”
Kataku.
“gomapta
yesung. Saya pergi dulu.”
Jikyung
meninggalkan ruangan. Saya duduk disampingnya dan memperhatikan wajahnya.
“na
mi-ah, neo chongmal yeppuda. Pipimu selalu membuatku ingin mencubitnya. Mukamu
seperti seorang
malaikat ketika sedang tidur. Saya merasa mukamu mirip seperti
seseorang tapi siapa?” saya berbicara pada
diriku sendiri.
Saya
benar benar menjadi gila/ kenapa saya berbicara pada diriku sendiri. Tapi
pipinya sangat
menggemaskan(?) jadi saya mencubit pipi na mi dan itu membuat
air mata na mi mengalir. Secepatnya
kuhapus air mata na mi.
“kenapa
dia menangis? Apakah saya mencubitnya terlalu keras?”
End
os Yesung’s POV …
Yesung
tidak tau kalo na mi menangis karena mimpinya.
Na
mi’s dream …
Little
na mi duduk ditempat tidurnya ketika pintunya diketuk. Di berpura pura untuk
tidur. Little siwon masuk
kekamarnya. Dia duduk disamping na mi.
“na
mi-ah, mukamu terlihat seperti malaikat ketika sedang tidur. Mukamu yang cubby
sangat lucu.”
Little
siwon mencubbit pipi na mi dan membuat na mi bangun.
“oppa,
kenapa kamu mencubitku?” sakiit.” Rengek little na mi.
Little
siwon tertawa ketika na mi menggosok gosokkan pipinya.
“oppa
tau kamu Cuma berpura pura tidur. Jadi saya cubit pipimu biar kamu bangun?”
kata little siwon.
“oppa
tau kalo saya pura pura tidur?” Tanya na mi polos.
Little
siwon menganggukkan kepalanya.
“jadi,
oppa bilang kalo saya lucu untuk mengetesku?” Tanya little na mi.
Little
na mi pouted then little siwon smiles to her.
“ya…
apa yang oppa bilang itu benar. Kamu memang lucu ketika kamu tidur. Seperti
seorang malaikat.
Bagaimana mungkin saya mempunyai seorang adik yang lucu?”
kata little siwon sambil mengelus kepala na
mi.
“karena
saya seorang choi na mi. satu satunya adik siwon yang paling lucu.” Jawab na mi
dengan bangganya.
(note :: na mi mengganti nama nya dari choi na mi menjadi
park na mi karena dia diangkat oleh keluarga park
jung soo dan mengganti
marganya menjadi park tapi kadang dia kangen memakai marga choi. Marga
keluarga
kandungnya)
“yeah.mullonimnida
*tentu saja*. Ini semua karena kamu mirip sepertiku. Oppa juga lucu.” Kata
little siwon
bangga pada dirinya.
“ketika
seseorang bilang oppa lucu berarti orang itu buta.” Kata little na mi.
Little
na mi tertawa ketika little siwon mengerutkan dahinya.
“
ya… apa maksudmu?” Tanya little siwon.
End
of Na mi’s dream …
“op…pa”
bisik na mi.
*****
