Translate

Kamis, 19 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 32


Chapter 32

Park Sang Hyun

“mianhaeyo” kata na mi.

“gapapa.” Jawab namja.

“saya pergi dulu.” Kata na mi.
Na mi melanjutkan berjalan mengendap endap. Namja itu memperhatikan gerak geriknya.

Man’s POV…
Kenapa yeoja ini berjalan mengendap endap? Apa dia mencoba kabur dari rumah sakit? Kenapa dia harus melakukan ini? saya jadi penasaran.

Saya menahan tangannya dan itu membuat dia berhenti ditempat (?)

“wae?” tanyanya.

“chakkaman… kamu pasienkan. Kenapa kamu ga istirahat malah mengendap endap disini?” tanyaku padanya.

*whipser* “ssstttt... Don't talk to loud.” She said.

I staring at her with puzzled look.

*whisper* “Why? What are you trying to do? Are you trying to escape from here?” I asked.

*whisper* “ Yes I am. Can you help me? I need to escape from this hospital. I will explain to you later.” She said.

*whisper* “ But..”

*whisper* “Please..” She begged.
She gives me her puppy eyes.

Oh my gos.. kenapa seiap yeoja selalu suka melakukan puppy eyes? Tapi dia terlihat cute dengan puppy eyesnya.. eyyy… apa saya bilang dia cute? Bagaimana bisa saya bilang cute ke orang asing? Tapi saya ga tahan dengan puppy eyesnya.

*whisper* “Alright.. Wear this first.” I said.

I toff my jacket and wear it to her.

*whisper* “ Now bent your head down.” I said.
She did what I told her and we walking towards carpark. I held her shoulder and we across the reception table. Luckily, they are no one realize. Arrive at carpark, we quickly get into my car. She let out a relieve sigh.
End of Man’s POV…

“huff… akhirnya… gomapta… choneun Park Na Mi. ireumi mwonde(what’s ur name)?” Tanya na mi.

“choneun Park Sang Hyun. Or you can call me cheondung.. sekarang jelaskan padaku kenapa kamu ingin kabur dari rumah sakir??” kata cheondung.

“eehm… bisakah kita tidak membicarakannya?” kata na mi.

“bisa aja. Tapi kamu harus kembali kedalam kalo ga mau ngasih tau.” Ancam cheondung.

*mumble* “kenapa dia sama sama yesung sih? Sangat suka mengancam orang?” kata na mi.

“apa yang kamu bilang? Saya ga denger.” Kata cheondung.

“saya ga bilang apapun. Ceritanya panjang.. kamu beneran pengen denger? Mungkin akan memakan waktu lama.” Kata na mi.

“saya punya waktu, kenapa ga? Tapi saya ga suka cerita yang membosankan jadi langsung to the point aja” kata cheondung.

Na mi’s POV…
Sebenarnya saya ragu untul bilang padanya tapi dia sudah menolongku keluar dari rumah sakit. Saya rasa dia bisa dipercaya….

“ok. Saya kabur dari rumah sakit karena kakakku. Maksudku kakakku yang lama hilang.” Saya memulai cerita.

“kakak yang lama hilang?” tanyanya.

“yeah. Dia kembali setelah meninggalkanku dirumah sakit ini selama 13 tahun. Dia…”
Cheondung memotong kalimatku.

“chakkaman… chakkaman.. saya ga mengerti.. biarkan saya yang bertanya padamu… kenapa kamu dirawat dirumah sakit?” tanyanya.

“saya punya penyakit jantung yang serius. Sejak saya berumur 6 tahun, saya sudah tinggal dirumah sakit.” Kataku.

“I’m sorry to mention it.” Dia meminta maaf.

“no problem. Continue with your question.” Kataku.

“kenapa oppamu meninggalkanmu dirumah sakit untuk waktu yang lama?” Tanyanya.

“molla. Ketika saya kecil, dia selalu menjenguk saya setiap hari tapi satu hari, dia ga datang dang a pernah datang lagi sejak hari itu.” Jelasku.

“dan sekarang dia kembali?” tanyanya.
Saya mengangguk.

“apa salahnya dia kembali?” tanyanya.
Saya ga mau menjawab pertanyaan ini. saya juga ga tau kenapa saya sangat marah ketika dia kembali kepadaku.

End of na mi’s POV…

“saya ga mau dia kembali. Dia meninggalkanku. Dia membuatku  kesepian. Saya ga pinya teman karena penyakit saya. Untung saya punya kakak angakat dan sepupu angkat yang mencintaiku. Mereka mengadopsi saya dan memperlakukan saya seperti keluarga mereka sendiri.” Kata na mi.

“dan kenapa kamu kabur?” Tanya cheondung.

“oppaku mau menjelaskan padaku kenapa dia meninggalkan saya tapi saya ga mau mendengar itu. Saya ga mau mempercayai dia lagi. Dia menghianati saya 13 tahun yang lalu. Saya tau sifatnya. Dia ga akan pernah menyerah hingga dia mendapatkan apa yang dia mau. Dia pasti datang setiap hari untuk menjelaskan kepada saya.” Jelas na mi kepada cheondung.

“jadi kamu kabur untuk menghindari dia?” Tanya cheondung.
Na mi mengangguk lagi.

“saya mengerti sekarang.” Kata cheondung.

“gomapta karena udah menolongku.” Kata na mi.

“cheonmaneyo. Kemana kamu akan pergi sekarang? Saya bisa mengantarmu.” Kata cheondung.

Na mi diam dan mengangkat kedua bahunya.

“saya ga punya tempat untuk sembunyi.” Kata na mi.

“gimana kalo pergi kerumahku? Kamu bisa sembunyi disana. Saya jamin ga aka nada yang tau kamu sembunyi dimana.” Kata cheondung.
Na mi mengangkat kepalanya dan memandang cheondung dengan mata belonya.

“jongmal? Saya bisa bersembunyi ditempatmu? Kamu ga keberatan?” Tanya na mi.

“ga. Ga ada seorangpun dirumahku. Hanya beberapa pelayan jadi kamu setuju sama penawaranku atau tidak?” Tanya cheondung.
Na mi mengangguk dan tersenyum.

“tentu saja saya setuju. Gomawo.” Kata na mi.

Cheondung tersenyum padanya. Cheondung menyetir mobil dan meninggalkan rumah sakit. Ketika mobil cheondung meninggalkan rumah sakit, mobil yesung tiba dirumah sakit.
*****