Translate

Rabu, 25 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 45


Chapter 45

Flashback

Flashback…

“hey, saya punya kejutan untukmu.” Kata yesung pada kekasihnya.

“apa itu?” Tanya na mi penasaran.

“tutup matamu dengan laptangan ini dulu.” Kata yesung dan memberikan laptangannya pada na mi.

''So mysterious.'' Na mi said and took the handkerchief then closed her eyes with that.
Yesung pulled Na mi's hand and guided her to the door before she stopped right on the door.

“ya.. kamu mau membawa saya keluar rumah sakit? Kamu udah bilang dokter belum?” Tanya na mi.

“jangan khawatir, saya udah minta ijin sama dokter. Dia bilang kamu bisa keluar dari rumah sakit tapi Cuma untuk satu hari.” Kata yesung.

He helped Na mi along the way until she got inside his car. He drove to somewhere and stopped in front of a building. Nothing around the building except for Yesung's car. He guided Na mi to went inside the building. Inside the building is completely dark. There are no single light or lamp.

“tunggu saya disini.” Kata yesung dan meninggalkan na mi sendiri.

“yesung, kamu mau kemana?” Tanya na mi tapi ga ada yang menjawab.
After Na mi waited for a few minutes and Yesung still haven't came back, Na mi became worried.

“yesung.” Panggil na mi tapi masih ga ada jawaban.

Na mi opened the handkerchief which closed her eyes. After she opened it, what she saw was completely dark. Na mi is afraid of dark.

“yesung, jangan bermain lagi. Keluar dong.” Na mi pleaded and tears can be seen from her eyes.
She tried to walk but because it's dark, she stumbled and fell down on the floor.

“yesung, eodieyo (dimana kamu)?” kata na mi dan mulain menangis.

All of sudden, a piano sound can be heard in the room and the light turned on. Na mi saw Yesung was playing the piano at corner of the room. He closed his eyes while played the piano. Na mi watched his perfomance in tears and after a few minutes, Yesung finally finished playing the piano. He stood up and walked to Na mi.

“na mi, kenapa kamu menangis?” Tanya yesung dan menghapus air mata na mi menggunakan jempolnya.
Instead of reply, Na mi started to hit his chest.

“saya pikir kamu meninggalkan saya disini sendiri dalam kegelapan. Apa kamu ga tau saya takut glap? Saya panggil kamu berkali kali tapi kamu ga menjawab. Saya khawatir tau.” Kata na mi sambil menangis dan memukuli dada yesung.

“mianhaeyo na mi. saya Cuma mau ngasih kejutan ke kamu. Saya pergi untuk nyiapin kejutan.” Kata yesung minta maaf.

“janjilah padaku kau ga akan meninggalkanku sendiri. Kemanapun kamu pergi, tolong bawa saya denganmmu. Saya ga mau siapapun meninggalkanku lagi saya sudah kehilangan keluargaku. Saya ga mau kehilangan kamu juga.” Kata na mi masih sambil menangis.

“yaksokhae.” Kata yesung dan memeluk na mi.
He let her crying on his chest.
End of Flashback..

Flashback..

“na mi, saengil chukhaeyo chagiya.” Kata na mi dan menciuman dahhi na mi.

“gomawo.” Kata na mi dan tersenyum.

“ini hadiah untukmu.” Kata yesung dan memberikan sebuah box pada na mi.

“mwonde (apa ini)?” Tanya na mi.

“hadiah lang tahunmu. Bukalah.” Kata yesung.

Na mi opened the gift and inside was a music box with pink colour. She took it and opened the music box and the piano sound can be heard from the music box.

“yesung, bukankah ini lagu kesukaanku? Bagaimana kamu tau?” ttanya na mi.

“saya tau semua tentangmu baby.” Kata yesung dan mencium bibir na mi.
End of flashback..

Flashback…

“yesung, pernahkah kamu berpikir, apa yang akan kamu lakukan jika saya pergi” kata na mi suatu hari.

“na mi, jangan pernah berfikir seperti itu. Saya percaya kamu akan selamat. Saya akan melakukan apapun supaya kamu selamat. Saya akan mencari dokter terbaik untuk menyembuhkanmu.” Kata yesung.

“yesung, saya tau kondisiku sendiri. Sangat  susah mencari pendonor yang tepat. Maukan kamu berjanji padaku untuk mencari yeoja yang lebih baik daripada saya jika saya pergi?” Tanya na mi.

“saya ga akan mencari yeoja lain kerana kamulah yang saya cintai. Jebalyo na mi, jangan katakana apapun seperti kamu akan pergi atau semacamnya. Saya ga mau mendengarnya. Kamu hanya perlu untuk istirahat dan saya akan mencari cara untuk menyembuhkanmu. Kita akan punya kehidupan yang bahagia stelah kamu sembuh dari penyakitmu.” Kata yesung.

“yesung, gomawo untuk tetap berada disampingku.” kata na mi dan kali ini, dial ah yang mencium bibir yesung.

They kissed each other passionately and slowly, Na mi put her arms around his neck while Yesung's hand snaked around her waist.
End of Flashback...

Flashback..

''Yesung. Come here please.'' Na mi called Yesung who was standing on the window.

''What is it, na mi?'' Yesung asked after he came to Na mi.
Na mi kissed her lips quickly and smiles.

“saengil chukhaeyo chagi. Nae sarang namja chingu (my lovely boyfriend).” Kata na mi.

“saya kira kamu lupa tentang itu. Kamu ga menyebutkan apapun tentang uoltahku hari ini.” kata yesung.

“saya ga akan berani untuk melupakan ulang tahunmu. Dan ini hadiah untumu.” Kata na mi dan memberikan yesung sebuah boc.

“apa isinya?’ Tanya yesung.

“liat aja sendiri.” Kata na mi.

Yesung started to open the gift and inside was a small notebook or maybe diary. Inside the diary, there are a lot of photos of Yesung and Na mi with some writing on it.

“karena saya ga boleh keluar rumah sakit untuk membelikanmu hadiah, jadi saya buat sendiri deh. Didalamnya itu tentang  cerita kita. Bacalah saat kamu sampai dirumah.” Kata na mi.

''Thank you so much na mi. This is the best gift I ever get.'' Yesung said and hugged Na mi.
End of Flashback..

Flashback..

“na mi, liatlah apa ini.” kata yesung dan mengeluarkan sesuatu dari belakangnya.

"Turtle, kamu membeli boneka kura kura? Buatku dong.” Kata na mi setelah melihat yesung membawa boneka kura kura.

“ga boleh sampai kamu mencium bibirku.” Kata yesung dan menyeringai.

“hey, kamu udah dapet banyak ciuman dariku. Saya ga mau mencium kamu lagi.” Kata na mi.

“ya udah kalo gitu, kura kuranya ga bakal saya kasih.” Kata yesung.

“buat saya dong. Kamu tau kan saya suka kura kura.” Kata na  mi dan menggunakan puppy eyesnya.

“saya ga menerima puppy eyes hari ini. saya Cuma menerima ciuman.” Kata yesung.

“ok. Kesini.” Kata na mi dan menghela napas.

Yesung walked towards Na mi, hoped to get the kiss. But instead of the kiss, Na mi snatched the turtle and hugged it tightly.

“ya, kamu curang.” Kata yesung.

“I don’t care.” Kata na mi dan mengeluarkan lidahnya.

“ok. Kalo kamu lebih cinta kura kura dibandingkan saya, lalu saya ga akan membelikan kamu yang lain lagi” kata yesung.

''No. Yesung, you are the best. You will buy the turtle for me, right?'' Na mi said cutely.

This time Yesung can't resist it.

“na mi, kamu tau saya ga pernah bisa tahan dengan aegyomu (cute action).” Kata yesung.

“ara. Karena itulah saya menggunakan aegyoku.” Kata na mi.

''It made me to kiss you more.'' Yesung said and kissed Na mi lips.
End of Flashback..

The Truth

''Na mi.'' Jihyo shouted which made Na mi came back to reality.
She had been daydreaming and didn't know Jihyo called her for many times.

“ada apa jihyo?” Tanya na mi.

“sayalah yang seharusnya menanyakan itu. Saya udah panggil kamu berkali kali tapi kamu malah tetep aja diam.” Kata jihyo.

Jihyo said.

''Sorry, I just thought of something.'' Na mi said.

''Is it Yesung?'' Jihyo asked carefully.

Na mi didn't reply and choose to pretend that she didn't hear anything. This made Jihyo know that her guess was correct. Na mi thought about Yesung a while ago.
-----

“yesung, bisakah kamu jelaskan pada kita bagaimana bisa kamu berakhir dengan krystal diatas tempat tidur dan apakah kamu melakukannya?” Tanya donghae setelah yesung keluar dari kamar mandi.
Four of them are sitting on the Yesung's bed now. They talked about what had happened with Yesung and Krystal.

“saya Cuma tidur bareng dia. Apa yang salah dengan itu?” kata yesung datar.

“jelas salahlah yesung. Kamu tidur dengan krystal berarti kamu menghianati adik saya.” Kata siwon mencoba untuk menahan marahnya.

“siwon, sayakan udah bilang sebelumnya, dongsaeng kamulah yang menghianatiku duluan. Saya Cuma ngikutin caranya. Kalo dia bisa melakukannya kenapa saya ga.” Kata yesung serius.

“yesung, siwon, keumanhae. Kita perlu menyelesaikan masalah ini dan bukan malah membuatnya semakin besar.” Kata eunhyuk.

before continued his sentence, ''Yesung, actually what had happened between you and Na mi?''

''I don't know. I forgot.'' Yesung said and looked away.

''You need to tell us or we can't help you in this problem. Just tell us, okay?'' Eunhyuk said.

“eunhyuk, saya Tanya padamu, apa reaksimu kalo kamu melihat pacarmu sendiri berciuman dengan namja lain yang sebenarnya dia adalah sahabatmu? Dan apa perasaanmu ketika pacarmmu bilang kalo dia telah selingkuh dibelakangmu sejak lama?” Tanya yesung dingin.

''I will ask for further explanation from them.'' Eunhyuk said determinely.

''Easy to say but hard to do.'' Yesung said sarcastically.

''Yesung, did you ask for further explanation from Na mi?'' Eunhyuk asked.

'' Without asking, she had explained all to me. She said she had been cheating with Cheondung behind my back for months.'' Yesung said.

“hanya seperi itu dan kamu mempercayainya?” tuntut eunhyuk.

“lalu kamu mengharapkan saya melakukan apa? Memohon padanya untuk kembali disampingku?” Tanya yesung sarkastik.

“eunhyuk, yesung benar. Na mi selingkuh  dibelakangnya dengan cheondung. Kalo saya yang dipossisi yesung, mungkin saya akan membunuh cheondung dan na mi secepatnya.” Kata donghae.

''Donghae. If you don't have any intend to help then shut up. Don't add more oil into fire.'' Eunhyuk rebuked before said, ''Yesung, let's go.'' Eunhyuk said and pulled his hand.

''Go where?'' Donghae asked.

''Meet Na mi and ask for further explanation.'' Eunhyuk said.

Yesung immediately pulled his hand from Eunhyuk's grip and said, ''I don't want to meet her.''

''Fine if you don't want to meet Na mi, then we meet Cheondung.'' Eunhyuk said.

''I don't want too.'' Yesung said.

“yesung, jangan kaya anak kecil lah. Kita harus menyelesaikan masalah ini. kamu ga akan mau memusuhi mereka selamanya.” Kata eunhyuk.

“eunhyuk, jangan paksa dia. Ini masalahnya. Biarkan dia menyelesaikannya sendiri. Dia ga butuh bantuan kita.” Kata donghae.

“donghae, kamu tau sifat yesung kan. Kalo dia membenci seseorang lalu dia akan membenci mereka selamanya. Cheondung itu sahabat kita. Apa pantas kalo dia dan yesung bertengkar Cuma karena yeoja?” Tanya eunhyuk.

''Blame it to Na mi. Who told her to cheat on Yesung and moreover she cheated with Cheondung.'' Donghae against Eunhyuk.

''I don't believe she can do that. Maybe she was forced to do it. We never know what had happened to her.'' Eunhyuk said.

“terpaksa? Siapa yang akan memaksa dia untuk melakukan itu?” Tanya yesung sarkastik.

“yesung, kalo kamu mencintai na mi, kamu seharusnya mempercayai dia. Kamu butuh mencari tau kebenarannya dulu sebelum menarik kesimpulan.” Kata eunhyuk.

“kebenaran apa yang perlu saya tau lagi? Ini lebih daari cukup ketika saya melihat dia dan cheondung berciuman dari mulut ke mulut.” Teriak yesung.

“eunhyuk, kenapa kamu membela dia? Kamu seharusnya membela yesung.” Tambah donghae.

“donghae, saya ga membela siapapun. Saya Cuma mau mencari kebenarannya” kata eunhyuk.

''Fine, then. Do it yourself. I don't want to do it.'' Yesung said.

''Fine. Siwon, do you want to follow me or just stay here and say nothing?'' Eunhyuk asked.

''I just want to go home. I don't want to do anything about this. I'm afraid I will punch Cheondung too if he really cheated with Na mi.'' Siwon said after silently heard the others fought.

''Okay. I will check this myself. Yesung, just don't regret it when the truth had came out.'' Eunhyuk said and left the house.
-----

“cheondung, dimana kamu sekarang?” eunhyuk menelepon cheondung sambil mengemudi.

“saya diperusahaan saya. Kenapa?” Tanya cheondung.

“tetap disitu, saya akan tiba dalam beberapa menit.” Kata eunhyuk dan menutup telepon.
Eunhyuk went to Cheondung's company with fast speed and successsfully arrived in five minutes. He got into company and talked with the receptionist before got into elevator and press the highest floor. When the elevator arrived on the destination, Eunhyuk went out and quickly got inside CEO's office without any knocks.

“cheondung.” Panggil eunhyuk.

''Hey, Eunhyuk. You just called me around five minutes ago and you had arrived here. Do you in rush?'' Cheondung asked.
''Cheondung, answer me honestly. Did you really cheat with Na mi?'' Eunhyuk asked straightforward.

''Why you asked this?'' Cheondung said.

“jawab aja. Saya perlu tau kebenarannya. Yesung minum minuman setelah dia putus dengan na mi. apa kamu ingat apa yang terjadi pada yesung ketika krystal meninggalkan dia sebelumnya?” Tanya eunhyuk.

“ara. Dia hampir membunuh dirinya sendiri dengan melompat dari atap . untung donghae menyelamatkannya.” Kata cheondung.

“lalu, apa kamu  mau melihat dia seperti itu lagi atau bahkan mungkin lebih buruk lagi? Selain minum minuman, dia juga memecahkan banya gelas dirumahnya.” Kata eunhyuk.

“eunhyuk, saya ga bisa ngasihh tau kamu yang sebenarnya jadi tolong percaya saya dan na mi. kita punya alasan tersendiri.” Kata cheondung.

“cheondung, tinggal bilang saya kebenarannya aja. Kami perlu tau yang sebenarnya. Saya ga bisa melihat yesung seperti ini. ini lebih buruk dibandingkan ketika krystal meninggalkannya sebelumnya.” Kata eunhyuk.

“eunhyuk, saya ga bisa. Saya udah berjanji pada na mi untuk ga bilang siapa siapa.” Kata cheondung.

“cheondung, kamu tau na mi ga bisa hidup lebih dari 3 bulan dan sekarang dia Cuma puny waktu satu bulan untuk selamat. Dia masih belum mendapatkan pendonor yang cocok dengannya. Biarkan dia bahagia dengan yesung okay?” Tanya eunhyuk.

''Eunhyuk, I don't know what to do. I really want to tell you but I promised her before.'' Cheondung said.

''Just tell me what the reason behind all of this. It's for her sake. Do you want to see her died without anyone beside her? For your information, Siwon is angry with her now.'' Eunhyuk said.
After silent for a while, Cheondung finally said, '' Fine, Eunhyuk. I will tell you the truth.''

He didn't know that actually Eunhyuk recorded anything he said.
------

Krystal held her head in pain while tried to find her medicine. She searched the medicine around her house and when she found it, there are no more pills inside the bottle. What can she do without medicine? She tried to reach for her cellphone before finally fainted and fell on the floor.
-----

“na mi, saatnya minum obat.” Kata na mi ketika dia masuk kedalam ruangan na mi.
She got no answer from Na mi, instead she saw Na mi fainted on the floor with her nose bleeding.

“na mi.” panggil jihyo dan menggoyang goyangkan tubuh na mi tapi ga ada reaksi.
Jihyo quickly press the emergency button in the room.

“na mi, jangan bercanda. bangun sayang.” Kata jihyo.

Within minutes, a doctor and a nurse rushed into the room and helped Jihyo to put Na mi on the bed.

''Jihyo, what happened to her?'' The doctor asked.

''I don't know doctor. I just went out to get her medicine and when I got in here, she fainted on the floor with her nose bleeding.'' Jihyo explained.

The doctor checked on Na mi with his stethoscope while the nurse checked her injection and her blood pressure plus heartbeat in monitor.

''Doctor, patient got bradycardia rapidly.'' The nurse said.

''Prepare the electric shock machine.'' The doctor ordered.
-----

“krystal.” Panggil junho ketika mengetuk pintu rumahnya tapi ga ad aja jawaban.

“aneh, dia ada didalam apa ga?” Junho told himself.

Junho tried to turn the knob and it opened. Afraid that there are robbers in the house, Junho got into house and found Krystal lying on the floor with empty bottle beside her.

''Krystal.'' Junho rushed to her side and brought her to his car.
Without any warning, he went to hospital in fast speed and arrived in ten minutes. The nursed helped him to put Krystal on the stretcher and got into emergency room.

''Krystal, please be alright.'' Junho prayed while waiting outside the emergency room.
-----

“hana, dul, set.” Kata dokter dan memompa dada na mi dengan kejut listrik.

Still, her heartbeat beats too slowly.

“sekali lagi.” Kata suster.

“hana, dul, set.” Dokter melakukan yang sama dan hasilnya masih sama.

Can't stand the sight of these, Jihyo stepped forward and talked to Na mi.

“na mi, kamu harus selamat. Masih banyak rahasia yang harus saya bilang ke kamu. Saya sandara. Saya kembali untuk melindungi kamu. Saya masih hidup. Saya belum mati.” Kata jihyo.

The doctor did the pump with electrical shock again when the miracle happened. Na mi's heartbeat turned normal which made everyone in the room sighed on relief.

“dokter, detak  jantungnya kembali normal lagi.”kata suster.

“thanks to jihyo who encourage Ms.Na Mi. but, who is sandara?” Tanya dokter.

“saya akan kasih tau nanti dokter.” Kata jihyo.
-----

Yesung's cellphone ringing inside the room. He got it and answered the call.

“yeoboseyo.”

“yeoboseyo Mr.Kim ada berita buruk untuk anda. Ms. Na mi baru saja dalam keadaan kritis sebelumnya tapi sekarang dia baik baik saja.” Kata suster.

“chamkan. Apa yang terjadi pada na mi?” Tanya yesung khawatir.
When heard Yesung mentions Na mi, Donghae who is playing with his iphone and Siwon who is reading looked up with puzzled face. After Yesung finished talking, they faced him and asked him.

“apa yang terjadi?” Tanya donghae.

“na mi dalam keadaan kritis sebelumnya tapi sekarang dia baik baik aja. Saya ga mengerti apa yang suster bilang tapi sepertinya detak jantung na mi terlalu pelan atau semacamnya dan mereka melakukan kejut listrik atau apalah itu.” Jawab yesung.

“saya perlu melihat dia sekarang. Yesung kamu mau melihat dia juga?” Tanya siwon.

''I thought you two are angry with her for now?'' Donghae asked.

''No, Chun.'' Yesung answered, ignoring Donghae.
Siwon nodded and left the two in the room.
-----

“na mi please bangun.” Jihyo berdoa sambil duduk disamping tempat tidur na mi.

“na mi, saya sandara. Bukan jihyo. Saya ga meninggal hari itu. Saya selamat. Kalo kamu mau tau lebih lagi, tolong bangunlah dan saya akan kasih tau kamu.” Kata jihyo.

Siwon arrived in hospital and walked towards Na mi's room. He opened the door and found Na mi lying on the bed with masker oxygen on her mouth, insulin injection on right hand and blood injection on left hand. A pulse generator connects her chest with the monitor.

“Mr.Choi.” panggil jihyo ketika dia menyadari keberadaan siwon yang sedang berdiri didepan pintu.
Siwon masuk kedalam ruangan dan bertanya pada jihyo, “bagaimana kondisinya sekarang?”

“dia baik baik aja sekarang tapi dia belum sadar. Dokter bilang walaupun dia berhasil membuat detak jantung na mi kembali normal, tapi jantungnya menjadi lebih buruk. Kita perlu mencari pendonornya sesegera mungkin.” Kata jihyo.

“apa sangat sulit mencari pendonor?” Tanya siwon.

“untuk mencari pendonornya si ga susah hanya aja mencari yang cocoknya itu susah. Ga semua jantung sama.” Kata jihyo.

“apa jantung saudara kandung cocok satu sama lain?” Tanya siwon lagi.

“bisa ya bisa ga. Kita harus mengeceknya dulu. Kebanyakan kasus, jantung saudara kandung cocok biasanya. Kamu ga berpikir untuk mendonorkan jantungmu kan?” tebak jihyo setengah kaget.

“kalo dengan jantungku dia bisa selamat, lalu saya akan dengan senang hati memberikan jantungku buatnya. Dia sudah memikul penyakit ini sejak dia kecil. Hampir 14 tahun. Saya ga bisa melihat dia meninggal karena penyakit ini. dia masih muda dan masih punya masa depan yang cerah.” Kata siwon.

''I don't think so. Na mi wouldn't agree with these. She loves you. She won't let you die because of her.'' Jihyo said.

“lalu haruskah saya membiarkan dia meninggal karena penyakit ini?” Tanya siwon balik yang membuat jihyo speechless.
-----

Junho has been waiting in front of emergency room in panic. Krystal had got into operation for hours now and she still inside. Finally, after another hour, the doctor appeared from inside and walked towards Junho.

“apa anda keluarga Ms. Krystal?” Tanya dokter.

“betul dokter. Bagaimana?” Tanya junho.

“mianhamnida, tapi dia dalam keadaan kritis. Kita berusaha sebisa mungkin tapi kitta ga bisa. Dia hanya dapat tergantung pada masker oksigen sekarang.” Kata dokter.

“dokter, apa yang sebenarnya terjadi dengannya? Saya kira dia sehat. Kenapa dia harus tergantung pada masker oksigen?” Tanya junho.

“anda ga tau tentang penyakitnya? Dia menderita tumor otak.” Jawab dokter.

“MWO? Kanker.. o.. tak??” junho terbata.

“seperti dia tidak memberitahukan anda tentang ini.” kata dokter.

“dokter, sejak kapan dia tau tentang penyakit ini?” Tanya junho.

“saya kita sekitar 2 bulan yang lalu. Tumor otaknya sudah menyebar yang membuat kami ga bisa melakukan operasi padanya. Terlalu bahaya dan resiko dia meninggal lebih besar daripada dia selamat.” Jelas dokter.

“MWO? Ga bisakah dia selamat?” Tanya junho.

“I’m sorry but it impossible. She only can rely on the oxygen mask from now on. If god had called her then we cant do anything again.” The doctor said while patted Junho’s shoulder and left.

Junho fell into his knees and stared blankly on the air.

“Krystal, why you never told me about this before? If I know this earlier, I will make you happy as long as I can. But now, what can I do for you?” Junho whispered.

Then a thought strike him and he got his cellphone immediately pressed someone’s number. He silently prayed that the other line will answer the call.
-----

Yesung ran along the hospital’s hallway with Donghae following him behind. They went to emergency room and found Junho sat in front of the room while staring blankly at the air.

“junho, apa yang terjadi pada krystal ? kenapa dia masuk UGD?” Tanya yesung khawatir sambil menggoyang goyangkan tubuh junho.

“saya menemukan dia pingsan dirumahnya jadi saya bawa dia kesini. Dokter bilang padaku kalo krystal punya penyakit tumor otak dan ga bisa disembuhkan.” Kata junho, hampir berbisik suaranya.

Yesung's eyes widened and his strength faded after he heard the news. He almost fell into his knee if only Donghae didn't catch him in time.

“mwo? Tumor otak? Kamu serius?” Tanya donghae.

Junho nodded his head before Yesung said, ''What do you mean with 'it can't be cured' ?''

''The tumor had spread to other brain cells which made it dangerous if doctor do any operation to her. She can die in the operation.'' Junho said.

''What? Why...why Krystal never told me before?'' Yesung told himself.

''She didn't tell you too? Same like me. I just know about this when doctor told me before.'' Junho said.

“lalu bagaimana dia sekarang?” Tanya yesung.

“not good. Dia hanya bisa tergantung pada masker oksigen sekarang. Dia didalam.” Kata junho.

Without any wait, Yesung got inside emergency room with Donghae. They saw Krystal lying on the bed helplessly with oxygen mask on her mouth and a lot of cables on her body which connected to the monitor and injections.

''Krystal.'' Yesung called but got no answer.

''Yesung, she still under anaesthesia.'' Junho said when he got inside the room.

“krystal apa yang terjadi padamu? Bagaimana bisa kamu sembunyikan tentang kesehatanmu? Kamu selalu seperti ini setiap waktu. Kamu menyembunyikan semuanya dan mengambil semuanya sendiri. Setiap saat, kamu ga pernah menangis didepan kita kecuali saya. Sekarang, masalah sebesar ini, kamu seharusnya memberitahukan kita lebih dulu. Ga menyembunyikannya untuk dirimu sendiri.” Yesung mengomelinya.
But after he scolded her, his tears flew down onto his cheek. Well, he rarely cry before. Only if someone he loves in danger or something bad happened to them. Donghae pat Yesung's shoulder, tried to encourage him.
-----

“bisakah kamu datang kesini sekarang? Saya punya suatu yang penting untuk saya bilang kekamu. Na mi baru aja kena bradycardia sebelumnya tapi dia baik baik aja sekarang. Jantungnya menjadi lebih buruk. Dokter bilang walaupun dia berhasil membuat jantung na mi berdetak normal tapi dia masih butuh pendonor secepatnya.” Kata jihyo kepada seseorang ditelepon.

Setelah dia mendapatt jawaban, dia bilang, “jebalyo hentikan ini semua. Saya ga mau berbohong lagi. Saya capek setelah berbohong lebih dari 3 tahun. Saya ga bisa berbohong lagi pada mereka.”

“ok. Ini terkahir kalinya saya berbohong pada mereka. Ok. Annyeong.” Kata jihyo dan menutup telepon.
She pressed another number and call someone again.

''Cheondung, I'm Jihyo. I have a little bad news for you. Na mi just got bradycardia but she is fine now. I called Siwon earlier and he had came but I don't dare to call Yesung. So I only can call you.'' Jihyo said.
-----

Cheondung berlari dilorong rumah sakit dengan eunhyuk mengikutinya dibelakang. Tiba disebuah ruangan, cheondung membukanya dan melihat jihyo berdiri disamping na mi yang sedang berbarung diatas tempat tidur dengan peralatan.

“jihyo, apa yang sebenarnya terjadi pada na mi?” Tanya cheondung.

“molla. Saya hanya meninggalkan dia untuk mengambil obatnya dan ketika saya kembali, dia sudah pingsan dilantai. Yang lebih buruknya lagi, dia belum bangun walaupun detak jantungnya sudah kembali normal.” Kata jihyo.

“cheondung, na mi butuh yesung. Kita harus memberitahukan yesung yang sebenarnya.”  Kata eunhyuk.

“eunhyuk, saya ga bisa. Saya udah berjanji pada na mi sebelumnya.” Kata cheondung.

“lupakan dulu janji. Yang paling penting sekarang adalah kita harus mencari yesung dan bilang ke dia yang sebenarnya. Saya percaya na mi akan bangun kalo dia punya yesung disampingnya.” Kata eunhyuk.

“kebenaran apa?cheondung, kamu.. jangan bilang kalo kamu bilang keeunhyuk tentang rahassia itu?” Tanya jihyo.

After the silence for seconds, a voice answered the question.

“Yes, I am.” Cheondung answered almost whispered.

“apa yang kamu lakukan?kamu ga boleh bilang siapa siapa. Kita sudah berjanji pada na mi.” kata jihyo hampir berteriak.

“jangan salahkan dia. Sayalah yang memaksa dia untuk mengaku. Saya ga bisa membiarkan yesung seperti ini. sejak dia putus dari na mi, dia mabuk dan memecahkan semua gelas dirumahnya.” Kata eunhyuk mencoba untuk menolong cheondung.

“tapi setidaknya kamu bilang ke ke saya. Bagaimana bisa kamu langsung bilang ke dia seperti ini.” kata jihyo marah.

“jihyo, kita mau melihat na mi bahagia kan? Saya percaya kamu tau kalo kebahagiaan dia itu adalah yesung. Saya salah sebelumnya. Saya ga seharusnya menyetujui rencananya. Sekarang biarkan saya membayar kesalahan saya. Biarkan  mereka bertemu.” Kata cheondung.

Jihyo didn't answer him and only staring at Na mi before finally answered, '' Fine. Do whatever you want.''
Cheondung and Eunhyuk smile when Jihyo agreed with them.

''Thank you Jihyo.'' Cheondung and Eunhyuk said in unison.

“ayo kita cari siwon dan yesung sekarang. Mereka perlu tau yang sebenarnya.” Kata eunhyuk dan mengeluarkan HPnya.
-----

Yesung's cellphone rang in the silence room. He had been watching the unconscious Krystal with Junho. Donghae had went back to company since no one handle it for now. Yesung got his cellphone and answered the call.

“yeobo-“

“yesung, dimana kamu sekarang?” eunhyuk memotong kata kata yesung secepat dia tersambung.

“saya ada dirumah sakit. Apa-“

“apa yang kamu lakukan disana? Dan rumah sakit mana?” sekali lagi, eunhyuk memotong kalimat yesung.

“dirumah sakitku tentu saja. Krystal masuk rumah sakit jadi saya melihat dia sekarang. Kenapa-“

“dengarkan baik baik. Saya perlu kamu datang ke ruangan na mi sekaarang. Saya ga peduli apa yang terjadi pada krystal tapi kamu harus datang kesini sekarang. Secepatnya. Sekarang.” Kata eunhyuk tanpa henti bicara.

“ya unyuk. Siapa kamu memerintah saya? Dan saya ga akan mau datang kesana. Krystal lebih membutuhkan saya sekarang. Dan jangan pernah memotong kalimat saya. Saya benci ketika seseorang memotong kalimatku.” Akhirnya yesung dapat menyelesaikan kalimatnya.

“kamu ga mau tau yang sebenarnya? Kebenaran antara cheondung dan na mi. mereka ga pernah selingkuh sama sekali. Semuanya itu hanya rekayasa. Na mi memaksa cheondung untuk berpura pura sebagai namjachingunya untuk putus denganmu.” Jelas eunhyuk.

“apa kamu pikir saya akan mempercayai kata katamu? Impossible.” Jawab yesung.

“ga masalah kalau kamu ga  percaya saya tapi cheondung disini sekarang. Dia udah bilang ke saya semua kebenarannya.untuk informasi aja, saya punya banyak bukti untukmu. Jihyo tau tentang semua ini. dan dia akan bilang kekamu benerannya jika kamu datang kesini sekarang.” Perintah yesung.

“bagaimana jika saya ga mau?” Tanya yesung.

“lalu kamu akan pasti menyesalinya. Asal jangan menyalahkan saya untuk ga bilang kekamu lebih awal kalo kamu tau kebenarannya. Saya akan menunggu kamu disini. Diruangan na mi. jika dalan 10 menit kamu ga datang lalu tinggal tunggu hingga kamu menyesalinya.” Kata eunhyuk dan memutuskan telepon.

Yesung closed his cellphone and staring blankly to the air.

''Yesung, who is that?'' Junho asked.

''Junho, please watch over Krystal for a while. I'll be back soon.'' Yesung said and left the room before Junho can ask for further.

Yesung ran from emergency room till Na mi's room. He stopped in front of Na mi's room and wondering whether he should get in or not. In the end, he decided to get in. Just to know the truth isn't wrong, right?
Yesung opened the door slowly and he can see Eunhyuk, Cheondung, and Jihyo stood around Na mi's who is lying on the bed with injections on her two hands, oxygen mask on her mouth and lastly a pulse generator which connected her chest with the monitor. She lying on the bed helplessly with eyes closed and white pale face. Hurt expression can be seen in his face. Although he hates her but he loves her. Afterall, she was his beloved girlfriend before. They had shared a lot of happy memories when they still a couple. When he is staring at Na mi, Eunhyuk realized someone stood at the door. He looked up and eventually smile when he spotted Yesung at the door.

“saya tau kamu akan datang.” Kata eunhyuk dengan senyum.

“saya hanya datang kesini untuk tau kebenarannya. Ga untuk yang lainnya.” Kata yesung.

“yesung.” Panggil cheondung.

“jangan panggil namaku seperti kamu mengenalku dengan baik.” Kata yesung sinis.

“saya ga peduli kalo kamu membenci saya tapi saya akan bilang kekamu yang sebenarnya.” Kata cheondung.

“jangan bicara omong kosong lagi. Bisakan kamu bilang to the point.” Kata yesung merasa terganggu.

“yesung, saya ga pernah selingkuh dengan na mi. semua ini hanyalah sandiwara. Saya hanya menolong na mi dalam rencana ini.” kata cheondung.

“apa tujuannya melakukan semua ini?” Tanya yesung.

“dia ga mu menjadi bebanmu. Dia pikir dia menjadi bebanmu. Karena  dia ga bisa melakukan apapaun tanpa bantuan orang lain. Dengan tubuhnya yang lemah, dia hampir ga bisa melakukan apapun. Itulah kenapa dia memintaku untuk berpura pura menjadi namjachingunya. Hanya untuk membuat kamu membencinya ddan kamu akan putus dengannya.” Cheondung menjelaskan.

“apakan kata katamu bisa dipercaya?” Tanya yesung setelah dia diam untuk beberapa detik.

“itu semua benar yesung. Na mi melakukan semua ini hanya karena dia ga mau menjadi masalah buat kamu. Dia takut kamu ga akan bisa konsentrasi mengurus perusahaanmu dan hanya berfikir untuk berada disampingnya setiap saat.” Tambah jihyo.

“kenapa kamu membantu dia cheondung? Tidakkah kamu takut kalo saya akan membencimu selamanya walaupun saya tau kenyataanya?” Tanya yesung lagi.

“saya takut sebelumnya tapi saya melakukan ini untuk na mi. saya akan mengaku padamu. Saya menyukai dia.” Kata cheondung yang membuat yesung speechless.

“saya tau salah kalo menyukai yeojachingumu tapi jangan khawatir, sejak sekarang saya menyukai na mi sebagai chingu.” Kata cheondung meyakinkan yesung dan tersenyum.

Yesung didn't reply, instead he stared at the helpless Na mi. His eyes shows the sadness.

''Did she really mean it like that?'' Yesung whispered.

“yesung, semua ini hanya kesalahpahaman. Lupakanlah. Na mi membutuhkanmu untuk berada disampingnya. Untuk menemaninya.” Kata eunhyuk.

“tapi.. bagaimana dengan krystal? Dia juga dalam bahaya sekarang.” Kata yesung.

“apa yang terjadi pada krystal?” Tanya cheondung.
''She...got the brain tumour.'' Yesung told them.

''What?'' Cheondung, Eunhyuk and Jihyo shouted in unison.

''I should stay beside her and watch over her but then how about Na mi? If this is really the truth, that means I should stay beside her too. How can I stay at two different places?'' Yesung asked himself.

''Errm, how about we get both of them into the same room? So you can watch the two of them together?'' Jihyo suggested.

''Is it possible?'' Cheondung asked.

''I can try to talk with the doctor and nurse.'' Jihyo offered.

“tapi tidakkah itu  membuat yesung terlihat seperti playboy? Menjaga 2 yeoja dalam waktu yang sama dan tempat yang sama? Wow, kamu tentu punya kemampuan dalam emanrik hati yeoja yesung.” Cnda eunhyuk.

“eunhyuk, ini bukan waktunya bercanda.” omel cheondung.

“eunhyuk, sebaiknya kamu bilang yesung kebenarannya daripada bercanda gajebo. Saya akan Tanya pada dokter ideku. Kajja.” Perintah jihyo.

“yes, madam.” Kata eunhyuk member hormat.
-----

“mwo? Jadi semua ini hanya sandiwara?” Tanya siwon ga percaya setelah dia tiba dirumah sakit. Eunhyuk menelepon siwon untuh datang kerumah sakit dan memberitahukan padanya kebenarannya. Mereka sekarang duduk dikantin rumah sakit.

“yeah. Semua ini hanya salah paham.” Kata eunhyuk.

“that babo yeoja. Kenapa dia melakukan semua ini.” kata siwon dan menghela napas.

“hey, lupakan sekarang. Yang lebih penting itu akhirnya yesung kembali kesisi na mi walaupun dia masih butuh menjaga krystal.” Kata eunhyuk.

“I don’t think Yesung can watch over both of them in same time. It must be tiring.” Siwon said.

“Hey, hey, hey. I thought you were mad to Yesung before?” Eunhyuk joked.

“Well, I can’t mad to someone for the long time, right?” Siwon said.

“That’s right. I think the longest time maybe around three days.” Eunhyuk said and laughed.

“Shut up. Can we get back to the room now?” Siwon asked, feeling irritated.

“Okay, okay.” Eunhyuk replied.

They stood up and walked to the hospital’s room. The doctor agreed to Jihyo’s idea. He let Krystal and Na mi stayed in the same room which made Yesung easier to watch over both of them and made it easier to doctor and nurse if they do some check for them. Arrived at the room, Eunhyuk and Siwon got inside, eventually found Yesung, Jihyo, Cheondung and Junho sat on the sofas and talked random things.

“yesung.” Panggil siwon.

Yesung looked up and the atmosphere is a bit awkward because Siwon punched Yesung before.
“yesung, mianhaeyo karena memukulmu sebelumnya.” Kata siwon.

“ga masalah siwon. Ini juga salahku.” Kata yesung.

“kita masih saudarakan?” Tanya siwon.

“selalu.” Jawab yesung.

The atmosphere changed to a happy one. Everyone in the room now didn’t have any hate or grudge again. They have reconciled and now they are chatting together while watching over the two helpless ladies.
*****