Chapter 44
Break Up
“ne? saya?
Berpura pura jadi pacar kamu?” Tanya cheondung.
Na mi mengangguk.
“andwae na mi.
sirro. Saya ga mau membuat yesung salah paham antara kita.” Kata cheondung.
“jebalyo
cheondung. Help me.” Na mi memohon.
“ani na mi.
bagaimana bisa saya menjadi pacar kamu? Semua orang ga akan percaya itu. Semua
orang tau kamu Cuma cinta yesung.” Kata cheondung.
“kita akan
membuat cerita. Selama mereka percaya itu udah cukup.” Na mi berargumen.
“na mi, kenapa
kamu mau melakukan ini semua?” Tanya jihyo.
“saya ga mau
menjadi beban bagi yesung, jihyo. Saya menyadari saya hanya sebagai beban
baginya.” Kata na mi.
“na mi, yesung ga
pernah menganggap kamu sebagai beban. Dia mencintai kamu makanya itu kenapa dia
mau melakukan apapun untukmu.” Kata cheondung.
“cheoncung,
please help me. Saya yakin kamu pasti udah tau saya Cuma bisa hidup hingga 3
bulan.” Kata na mi.
“bagaimana… kamu
bisa tau?” Tanya cheondung.
“saya tau kalian
menyembunyikannya dari saya tapi saya mendengarnya dari dokter.” Kata na mi.
“jadi, maksud
kamu..?” Tanya jihyo.
“saya ga mau
yesung jadi sedih kalo saya meninggal. dan saya tau dia ga bakal mau putus
denganku tanpa alas an. Jika kita membohongi dia kalo kamu dan saya mempunyai
hubungan khusus, dia akan berpikir kita berselingkuh dibelakangnya. Dan saya
yakin dia akian putus denganku.” Kata na mi.
“keunde na
mi-ah.. saya ga bisa berbohong padanya. Dia temanku.” Kata cheondung.
“kamu bisa
menjelaskan padanya nanti setelah saya meninggal.” kata na mi.
“na mi, bisakah
kamu berhenti bilang kalo kamu akan meninggal? kamu bisa selamat. Saya percaya
itu.” Kata jihyo.
“ani, jihyo.
Andwae.” Kata na mi.
“cheondung,
bersediakah kamu membantuku?” Tanya na mi.
Cheondung
didn’t reply instead he looked at Jihyo. Jihyo looked back at him and shook her
head. Cheondung looked back to Na mi and said “Yes.”
“Cheondung,
what are you doing? Why you agree with her?” Jihyo asked.
“If
I don’t help her then who will help her? Na mi, I ask you, are you sure you
want to do these?” Cheondung asked.
“
I’m sure. Jihyo, please don’t tell anyone about this plan.” Na mi said.
“But..
“Jihyo,
please.” Na mi pleaded.
Reluctantly,
Jihyo nods her head which made Na mi smiles and say “Thank You.”
“yesung, gomawo
udah menemani saya hari ini. saya senang. Gomawo.” Kata krystal setelah mobil
yesung tiba didepan rumahnya.
“sama saya juga.
Gomawo untuk menemaniku hari ini. saya ga tau udah berapa lama saya ga
merasakan bahagia seperti ini.” kata yesung.
“Why?
You never go to amusement park?” Krystal asked.
“The
last time I went to amusement park is before I became a CEO. When my parents
died in accident, left me with Hye jin. Hye jin just turned 5 years old at that
time.” Yesung said.
“You
never bring Hye jin to amusement park?” Krystal asked.
“I
want but she can’t. Her body is weak. She often sick.” Yesung answered.
“And…..your
girlfriend?” Krystal asked again.
“kamu udah liat
kondisinya kan. Apa kamu pikir dia bisa pergi dengan keadaan seperti itu?”
Tanya yesung balik.
“ok. Lalu
kapanpun kau butuh seseorang untuk pergi kesana, hubungi saya. Saya akan
menemani kamu.” Kata krystal.
“ne. Eh, it’s late
now. Better you go inside and take a rest.” Yesung said.
All
of sudden, Krystal kissed Yesung’s cheek then went out from his car.
“Good
night.” Krystal said from outside and quickly went inside her house.
Yesung
smiles while looking at Krystal’s back and touched his cheek.
-----
“chagi, tebak apa
yang saya bawa untukmu.”
Kata yesung ketika
dia membuka ruangan na mi dan barang bawaannya terjatuh. Didepannya na mi dan
cheondung berciuman dengan panasnya(?). mereka sepertinya ga menyadari
keberadaan yesung yang sedang berdiri dipintu, melihat mereka dengan kemarahan
dimatanya.
“cheondung.” Teriak
yesung.
Yesung
menghampiri mereka kemudian dia menarik cheondung dan memukulnya tepat diwajah.
“apa yang kamu
lakukan?” Tanya yesung marah.
“kamu ga bisa
liat? Saya sedang berciuman dengan na mi.” kata cheondung seringai.
“kenapa kamu
ciuman dengan pacar saya?” kata yesung dan memukul cheondung sekali lagi.
“yesung,
keumanhae.” Teriak na mi.
“cheondung, kamu
teman saya dan kamu berciuman dengan my girl? Apa kamu udah gila?” kata yesung
marah.
Cheondung
stood up from the floor and wipes the blood on his mouth.
“Yesung,
I never know you are this dumb. Do you know actually me and Na mi have been in
relationship from long time?” Cheondung said and smirks.
“mwo?
Sejak kapan?” Tanya yesung.
“saya
dan cheondung punya hubungan sejak 1 bulan yang lalu. Tepat ketika saya kabur
dari rumah sakit. Saya bertemu dia dirumah sakit dan kami jatuh cinta. Saya mau
bersama dia tapi saya masih dengan kamu waktu itu. Kemudian saya kabur dari
rumah sakit dan tinggal bersama cheondung.” Kata na mi menyeringai.
“ga
mungkkin. Cheondung bilang dia menemukanmu dijalan.” Kata yesung.
“yesung,
apa kamu gila? Gimana mungkin saya bilang ke kamu kalo na mi tinggal dirumah
saya kemudian dia pingsan dan saya membawa dia kerumah sakit? Yang pasti saya
akan dapat tinju seperti sekarang.” Kata cheondung.
“jadi,
na mi, selama ini, kamu membohongiku?” Tanya yesung terbata.
“It’s
just you that too dumb to realize it. Have you ever think why Cheondung always
come to hospital everyday? Of course to see me because he miss me.” Na mi said.
“Na
mi, you know I hate being betrayed.” Yesung said almost whispers.
“Everyone
hate being betrayed, Yesung. But this is your fate. So, can you leave now since
I want to continue what you’ve interrupted before.” Na mi said almost shouted.
“Na
mi, I love you but you cheated on me. I never know you are this cruel. I
thought you are innocent and pure. Actually you same with slut.” Yesung
shouted.
“Never
judge
people from their appearance. Have you ever heard this sentence?” Na mi said
mockingly.
“From
now on, you don’t have any relationship with me. Not boyfriend nor friend. I
don’t want to have a friend who actually is betrayer. And this is same with you
Cheondung. Na mi, we broke up since this second and never call my name whenever
you meet me. I don’t recognize betrayer like you both.” Yesung said furiously
and left the room with anger.
“akhirnya.
Kita sukses melakukan drama ini cheondung. Gomawo.” Kata na mi dan tersenyum.
Cheondung
watched her for a while then he walked forward and wipes her cheek which is wet
because the tears.
“saya
ga tau kenapa kamu melakukan ini padanya. Kamu udah pasti mencintai dia dan ga
mau ninggalin dia tapi kenapa? Kenapa kamu mau melakukan ini? ini semua
menyakiti kamu dan dia. Lihat dirimu sendiri. Kamu menangis seperti ini tapi bagaimana
bisa kamu berakting seperti ga ada apapun yang terjadi didepan dia? Dalam
hatimu pasti hancut tapi kamu bertindak kuat didepan dia.” Kata cheondung.
Na
mi pulled him and hugged him.
“saya
harus melakukan ini. ini buat kebaikannya. Cheondung, jangan katakana apapun.
Biarkan saya menangis dalam pundakmu.” Kata na mi dan menangis.
