Chapter
38
Donate
My Blood
Siwon
masuk kedalam ruang UGD sementara itu semua orang menunggu di ruang tunggu. Na
mi dan hyorim menunggu dengan panic diluar ruang UGD. Mereka bolak balik untuk
mngusir kepanikan mereka. Hyunmin, eunri dan jikyung duduk ditempat duduk
dengan khawatir. Jikyung memeluk Minnie yang sedang tertidur dengan damai
ditangan jikyung sementara yesung, leeteuk, donghae, eunhyuk dan cheondung
sedang berdiri dan bersandar pada dinding.
“hyorim,
na mi keumanhae (stop). Jangan bolak balik seperti itu dan membuat kami pusing.”
Kata leeteuk.
“chagi,
duduk disini.” Kata yesung dan menuntun na mi untuk duduk.
“hyorim,
jangan panic. Duduk sini.”{ kata eunri dan melowongkan tempat hyorim untuk
duduk disampingnya.
“yesung-ah,
ini semua salah saya.” Kata na mi dengan suara serak dan masih menangis.
“ssshh…
jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini kecelakaan.” Kata yesung.
Tiba
tiba, suster keluar dari ruangan. Na mi
dan hyorim langsung berdiri dan menghampiri suster.
“suster,
gimana dengan oppa? Gweanchanayo?” Tanya na mi khawatir.
“na
mi, calm down. Let the nurse speak.” Kata yesung.
“kita
butuh darah. Dia kehilangan terlalu banyak darah. Golongan darahnya AB. A
disini jarang dan rumah sakit ga punya stok disini. Adakah disini yang
bergolongan darah AB?” Tanya suster.
“saya
bisa donorkan darah saya. Saya dongsaengnya. Golongan darahku AB..” kata na mi.
“na
mi jangan lakukan itu. Tubuhmu lemah. Kamu ga bisa mendonorkan darahmu.” Kata
jikyung.
“ssaya
ga peduli. Saya harus menyelamattkan siwon oppa. Ini salahku.” Kata na mi keras
kepala.
“chagi,
don’t be like this.” Kata yesung.
“na
mi, don’t be stubborn.” Kata eunri.
“na
mi.” panggil hyorim.
“suster,
ambillah darahku sebanyak yang kamu mau. Kamu harus menyelamatkan oppaku. Saya
mohon.” Kata na mi mengacuhkan semua komentar.
“NA
MI… KEUMANHAE!!!” teriak leeteuk dan berlajan maju.
Plaaakkk…
Leeteuk
menampar na mi dan membuat semua orang terkejut.
“oppa…”
bisik na mi.
“leeteuk,
kenapa kamu menampar na mi?” Tanya yesung sambil memegang tangan na mi.
“jangan
seperti ini na mi. kami tau kamu khawatir sama siwon. Kita semua sama
sepertimu. Kita khawatir sama siwon. Kamu mau mendonorkan darahmu? Okay. Kalo
kamu ga takut mati, kamu bisa mendonorkan darahmu untuk siwon. Semua darahmu.” Kata
leeteuk marah.
Na
mi bows her head, didn’t dare to look at leeteuk.
“oppa,
kenapa oppa berkata sepertii itu?” protes jikyung.
“na
mi terlalu keras kepala.dia tau tubuhnya lemah tapi masih mau mendonorkan
darahnya. Kamu tau betapa bahayanya itu jika kamu mendonorkan darahmu? Kamu
bisa mati na mi. kamu pikir siwon akan senang kalo dia tau selamat karena darah
dari kamu? Kenapa kamu begitu bodoh na mi.” kata leeteuk marah.
“tolong
kecilkan suara anda. Ini rumah sakit.” Kata suster.
“mianhamnida
suster.” Kata cheondung.
“jadi,
siapa yang punya darah AB?” Tanya suster.
“saya
darah AB.” Kata cheondung.
“saya
juga AB.” Kata hyunmin.
“saya
juga.” Kata na mi.
“na
mi.” semua orang memanggil na mi kecuali leeteuk.
“jangan
coba untuk menghentikanku. Saya akan mendonorkan darahku untuk siwon oppa. Ini
keputusanku.” Kata na mi.
“na
mi, apa kamu gila? Ini bahaya.” Kata jikyung.
“jikyung-ah,
ini salahku. Gara gara siwon oppa
berbaring disana. Saya harus melakukan sesuatu untuk menolong dia. Leeteuk
oppa, saya ga takut mati. Saya akan mendonorkan darahku, jika oppa yang berbaring
disana sekarang, saya tetap akan mendonorkan darahku.” Kata naa mi.
“okay.
The one who will donate their blood can follow me. I’ll take your blood.” Kata
suster.
Cheondung,
hyunmin dan na mi mengikuti suster.
“suster,
ambil darahku sebanyak yang kamu mau. Saya harus menyelamatkan oppaku.” Kata na
mi.
“saya
akan menoppacek hasil kesehatan kalian dulu. Sebenarnya, anda tidak boleh
mendonorkan darah anda. Berbahaya.” Kata suster.
“suster,
ga perlu liat hasil kesehatan. Ambil aja darahku.” Kata na mi keras kepala.
“na
mi, jangan lakukan ini. biarkan saya dan cheondung yang mendonorkan darah
kami.” Kata hyunmin sementara darahnya sedang diambil.
“yeah
na mi. saya namja. Saya punya banyak darah. Suster bisa ambil darahku sebanyak
yang dia mau.” Tambah cheondung.
Setelah
darah hyunmin diambil sekarang giliran darahnya cheondung. Benar saja, suster
mengambil darah dari cheondung lebih banyak dibandingkan dari hyunmin.
“mianhamnida,
saya mengambil darah anda lebih. Kita butuh
3 pak darah. Saya dapat satu pak dari Ms. Choi dan 2 pak dari anda.”
Kataa suster.
“gweanchanayo.”
Kata cheondung.
“kalian
semua bisa kembali. Saya akan membawa darah ini kepada dokter.” Kata suster dan
meninggalkan mereka.
“hyunmin,
cheondung, gweanchana?” Tanya na mi.
“ne~
Cuma sedikit pusing aja.” Kata hyunmin.
“kajja.”
Kata cheondung lemah.
Cheondung,
hyunmin dan na mi kembali ketempat dimana semua orang menunggu.
“hyunmin.”
Kata donghae menolong hyunmin untuk duduk setelah dia melihat hyunmin.
“gweanchanayo?”
Tanya donghae.
“ne~.
Cuma pusing dikit.” Kata hyunmin.
Na
mi dan yesung menolong cheondung untuk duduk kemudian mereka duduk disamping
cheondung.
“na
mi, are you feeling not well?” Tanya yesung.
Na
mi menggeleng.
“suster
ga mengambil darahku. Dia bilang bahaya jadi Cuma ngambil darah hyunmin sama
cheondung.” Kata na mi.
“cheondung-ah,
gweanchanayo?” Tanya yesung.
“ne.
Cuma sedikit pusing seperti hyunmin. Mungikin karena saya mendonorkan 2 pak
darah.” Kata cheondung.
“hyunmin,
berapa banyak darah yang kamu donorkan?” Tanya donghae khawatir.
“saya
Cuma mendonorkan pak.” Kata hyunmin
lemah.
Mereka
semua menunggu selama 3 jam sebelum dokter keluar dari UGD. Semua orang
meluruskan tubuh mereka dan menghadap dokter.
The
Decision
“dia
selamat.” Kata dokter.
Semua
orang senang, sementara itu na mi dan hyorim menangis karena terlalu senang.
“dia
baik baik saja?” Tanya hyorim.
“dia
baik baik saja tapi dia masih dibawah pengaruh obat bius. Dia sudah kembali
dalam keadaan normal. Kamu bisa melihat dia.” Kata dokter.
“kamsahamnida
songsaengnim (terima kasih dokter).” Kata na mi.
The
groups go to Siwon's room as fast they can. That emotionless body lay there, on
the bed at the hospital, connected with so many cables and had a bandaoppa on
his head.
“oppa…”
panggil na mi dan duduk disamping dia dengan tangannya memegang erat tangan
siwon.
“won-ah..”
panggil hyorim dan duduk disisi yang lain siwon dan memegang tangannya.
Siwon masih belum bangun walaupun na mi dan
hyorim menunggunya selama 2 jam lebih.
“chagi,
istirahat dulu sebaentar.” Kata yesung memegang bahunya.
Na
mi hanya mengoppaleng sambil mempererat pegangannya, seperti dia ga mau
membiarakan siwon pergi selamanya.
“ini
semua salahku.” Kata na mi.
“ani
na mi, ini bukan salahmu.” Kata hyorim dengan suaranya yang pecah menjadi
tangisan.
“ini
salahku. Kalo saya menyadari mobil itu lebih dulu, saya bisa lari dan siwon
oppa ga akan berbaring disni.” Kata na mi diantara isakannya.
Na
mi dan hyorim menangis bersama sementara eunri, eunhyuk, leeteuk dan yesung
hanya bisa melihat mereka.
Yesung’s
POV…
Kamu
lihat itu siwon? Kamu harus bangun. Kalo ga, kamu akan menyakiti mereka. Kamu
mau meninggalkan na mi lagi? Dan hyorim kali ini?
Saya
masih berbicara dengan siwon dalam benakku ketika saya mendengar semua orang
berteriak. Saya baru menyadari na mi pingsan.
“na
mi…” panggilku tapi ga ada jawaban.
“saya
aka panggil dokter.” Kata leeteuk dan meninggalkan ruangan.
End
of yesung’s POV…
Yesung
membaringkan na mi disofa dan memegang tanganyya ketika dokter tiba dan menoppacek
na mi.
“ga
masalah. Dia hanya kecapean. Biarkan dia istirahat.” Kata dokter.
“saya
akan bawa dia kembali kekamarnya.” Kata siwon dan membawa na mi ala bridal
style.
Cheondung,
Hyunmin, Donghae, Jikyung are waiting outside the room with Jikyung still have
Minnie in her arm. They are resting their head on the wall while Yesung brought
Na mi oppat out from Siwon's room.
''What
happen to Na mi?'' Cheondung asked concernly.
''Nothing.
She's just too tired. I'll bring her back to her room.'' Yesung said.
''
I'll follow you.'' Jikyung said and she is carrying Minnie who now leans her
head on Jikyung's shoulder.
Cheondung's
POV...
I really hope I'm the one who brought Na mi like that. Na mi, I just realize it now. I like you, Na mi. Maybe I'm crazy. I like someone who I just know for 2 days. I wish I'm the one who hugs you and protects you. Not Yesung.
End of Cheondung's POV...
I really hope I'm the one who brought Na mi like that. Na mi, I just realize it now. I like you, Na mi. Maybe I'm crazy. I like someone who I just know for 2 days. I wish I'm the one who hugs you and protects you. Not Yesung.
End of Cheondung's POV...
Yesung
puts Na mi on the bed while Jikyung puts Minnie on the sofa.
''Why
you don't take Minnie to her room?'' Yesung asked.
''She
said she wants to accompany Na mi so I told the nurse that Minnie will
accompany us today.'' Jikyung said.
''Where
is her parents?'' Yesung asked.
''We
have a little chat before. She's same with Na mi. Her parents never visit her
since she got into hospital. She had a brother who always visit her but never
came again since she transferred into this hospital. His brother left her a
bracelet. It's a bracelet that you guys were searching before.'' Jikyung said.
“dan
dia punya penyakit jantung.” Tambah jikyung.
Mata
yesung melebar ketika mendengar itu.
“jantung?
Kehidupan na mi benar benar sama seperti kehidupan na mi.” kata yesung.
“jikyung
mengangguk.
“mungkin
itulah mengapa na mi menemaani dia hari ini. dia sama seperti na mi. ga ada
yang mau berteman dengan dia. Sangat sedih ketika ga ada yang mau menjadi
temanmu.” Kata jikyung.
“oppa…”
bisik na mi.
“na
mi..” panggil yesung lembut.
“biarkan
dia yesung. Dia sleeptalker tapi apa yang dia katakana ketika tidur itu benar.
Itu adalah kata kata dia yang ga bisa dia katakana.” Kata jikyung.
“mianhaeyo
oppa…” kata na mi sementara yesung dan jikyung memperatikan na mi.
Na
mi’s Dream…
Lagi,
sandara berdiri disamping tempat tidur na mi.
“Na
mi.” panggil sandara.
Na
mi wakes up and smiles when she saw sandara.
“sandara,
kenapa kamu ada disini lagi?” Tanya na mi.
“saya
Cuma mau bilang ke kamu. Seseorang akan datang padamu dan dia akan membuat hidupmu lebih baik lagi.
Dia adalah Mr.Right kamu yang kedua.” Kata sandara.
“Mr.
Right yang kedua?” Tanya na mi.
Sandara
mengangguk.
“tapi
kamu Cuma boleh memilih 1 Mr.Right. kamu harus memikirkannya. Dan na mi,
maafkanlah siwon.” Kata sandara.
Na
mi bows her head when sandara said that.
“kenapa
memaafkan seseorang yang kita cintai begitu sulit? Dan kesalahan itu membawa
kesalahan yang lain dan meninggalkan penyesalan?” na mi bertanyya pada sandara.
“itulah
kehidupan na mi. kita ga pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya tau
kamu sangat mencintai siwon. Kamu hanya marah padanya karena dia meninggalkan
kamu tapi percayalah padaku na mi. dia ga sengaja melakukannya. Biarkan dia
menjelaskannya terlebihh dahulu na mi.” kata sandara.
Na
mi stay in silent when suddenly she said something.
“I’ll
try.” Kata na mi.
Sandara
tersenyum setelah mendengar apa yang na mi katakan.
“sandara,
saya punya pertanyaan.” Kata na mi.
“mwoya?”
Tanya balik sandara.
“kenapa
kamu selalu datang ketika saya punya masalah?” na mi asked innocently.
Sandara
tersenyum.
“karena
saya adalah guardian anoppalmu. Saya akan selalu melindungi kamu.” Kata sandara.
“thank
you to become my anoppal, sandara.” Kata na mi dan tersenyum.
“saya
harus pergi sekarang. Take care na mi.” kata sandara dan menghilang dalam
hitungan detik.
End
of Na mi’s Dream…
