Translate

Rabu, 25 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 38


Chapter 38

Donate My Blood

Siwon masuk kedalam ruang UGD sementara itu semua orang menunggu di ruang tunggu. Na mi dan hyorim menunggu dengan panic diluar ruang UGD. Mereka bolak balik untuk mngusir kepanikan mereka. Hyunmin, eunri dan jikyung duduk ditempat duduk dengan khawatir. Jikyung memeluk Minnie yang sedang tertidur dengan damai ditangan jikyung sementara yesung, leeteuk, donghae, eunhyuk dan cheondung sedang berdiri dan bersandar pada dinding.

“hyorim, na mi keumanhae (stop). Jangan bolak balik seperti itu dan membuat kami pusing.” Kata leeteuk.

“chagi, duduk disini.” Kata yesung dan menuntun na mi untuk duduk.

“hyorim, jangan panic. Duduk sini.”{ kata eunri dan melowongkan tempat hyorim untuk duduk disampingnya.

“yesung-ah, ini semua salah saya.” Kata na mi dengan suara serak dan masih menangis.

“ssshh… jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini kecelakaan.” Kata yesung.
Tiba tiba, suster  keluar dari ruangan. Na mi dan hyorim langsung berdiri dan menghampiri suster.

“suster, gimana dengan oppa? Gweanchanayo?” Tanya na mi khawatir.

“na mi, calm down. Let the nurse speak.” Kata yesung.

“kita butuh darah. Dia kehilangan terlalu banyak darah. Golongan darahnya AB. A disini jarang dan rumah sakit ga punya stok disini. Adakah disini yang bergolongan darah AB?” Tanya suster.

“saya bisa donorkan darah saya. Saya dongsaengnya. Golongan darahku AB..” kata na mi.

“na mi jangan lakukan itu. Tubuhmu lemah. Kamu ga bisa mendonorkan darahmu.” Kata jikyung.

“ssaya ga peduli. Saya harus menyelamattkan siwon oppa. Ini salahku.” Kata na mi keras kepala.

“chagi, don’t be like this.” Kata yesung.

“na mi, don’t be stubborn.” Kata eunri.

“na mi.” panggil hyorim.

“suster, ambillah darahku sebanyak yang kamu mau. Kamu harus menyelamatkan oppaku. Saya mohon.” Kata na mi mengacuhkan semua komentar.

“NA MI… KEUMANHAE!!!” teriak leeteuk dan berlajan maju.

Plaaakkk…
Leeteuk menampar na mi dan membuat semua orang terkejut.

“oppa…” bisik na mi.

“leeteuk, kenapa kamu menampar na mi?” Tanya yesung sambil memegang tangan na mi.

“jangan seperti ini na mi. kami tau kamu khawatir sama siwon. Kita semua sama sepertimu. Kita khawatir sama siwon. Kamu mau mendonorkan darahmu? Okay. Kalo kamu ga takut mati, kamu bisa mendonorkan darahmu untuk siwon. Semua darahmu.” Kata leeteuk marah.

Na mi bows her head, didn’t dare to look at leeteuk.

“oppa, kenapa oppa berkata sepertii itu?” protes jikyung.

“na mi terlalu keras kepala.dia tau tubuhnya lemah tapi masih mau mendonorkan darahnya. Kamu tau betapa bahayanya itu jika kamu mendonorkan darahmu? Kamu bisa mati na mi. kamu pikir siwon akan senang kalo dia tau selamat karena darah dari kamu? Kenapa kamu begitu bodoh na mi.” kata leeteuk marah.

“tolong kecilkan suara anda. Ini rumah sakit.” Kata suster.

“mianhamnida suster.” Kata cheondung.

“jadi, siapa yang punya darah AB?” Tanya suster.

“saya darah AB.” Kata cheondung.

“saya juga AB.” Kata hyunmin.

“saya juga.” Kata na mi.

“na mi.” semua orang memanggil na mi kecuali leeteuk.

“jangan coba untuk menghentikanku. Saya akan mendonorkan darahku untuk siwon oppa. Ini keputusanku.” Kata na mi.

“na mi, apa kamu gila? Ini bahaya.” Kata jikyung.

“jikyung-ah, ini salahku. Gara  gara siwon oppa berbaring disana. Saya harus melakukan sesuatu untuk menolong dia. Leeteuk oppa, saya ga takut mati. Saya akan mendonorkan darahku, jika oppa yang berbaring disana sekarang, saya tetap akan mendonorkan darahku.” Kata naa mi.

“okay. The one who will donate their blood can follow me. I’ll take your blood.” Kata suster.
Cheondung, hyunmin dan na mi mengikuti suster.

“suster, ambil darahku sebanyak yang kamu mau. Saya harus menyelamatkan oppaku.” Kata na mi.

“saya akan menoppacek hasil kesehatan kalian dulu. Sebenarnya, anda tidak boleh mendonorkan darah anda. Berbahaya.” Kata suster.

“suster, ga perlu liat hasil kesehatan. Ambil aja darahku.” Kata na mi keras kepala.

“na mi, jangan lakukan ini. biarkan saya dan cheondung yang mendonorkan darah kami.” Kata hyunmin sementara darahnya sedang diambil.

“yeah na mi. saya namja. Saya punya banyak darah. Suster bisa ambil darahku sebanyak yang dia mau.” Tambah cheondung.

Setelah darah hyunmin diambil sekarang giliran darahnya cheondung. Benar saja, suster mengambil darah dari cheondung lebih banyak dibandingkan dari hyunmin.

“mianhamnida, saya mengambil darah anda lebih. Kita butuh  3 pak darah. Saya dapat satu pak dari Ms. Choi dan 2 pak dari anda.” Kataa suster.

“gweanchanayo.” Kata cheondung.

“kalian semua bisa kembali. Saya akan membawa darah ini kepada dokter.” Kata suster dan meninggalkan mereka.

“hyunmin, cheondung, gweanchana?” Tanya na mi.

“ne~ Cuma sedikit pusing aja.” Kata hyunmin.

“kajja.” Kata cheondung lemah.

Cheondung, hyunmin dan na mi kembali ketempat dimana semua orang menunggu.

“hyunmin.” Kata donghae menolong hyunmin untuk duduk setelah dia melihat hyunmin.

“gweanchanayo?” Tanya donghae.

“ne~. Cuma pusing dikit.” Kata hyunmin.

Na mi dan yesung menolong cheondung untuk duduk kemudian mereka duduk disamping cheondung.

“na mi, are you feeling not well?” Tanya yesung.
Na mi menggeleng.

“suster ga mengambil darahku. Dia bilang bahaya jadi Cuma ngambil darah hyunmin sama cheondung.” Kata na mi.

“cheondung-ah, gweanchanayo?” Tanya yesung.

“ne. Cuma sedikit pusing seperti hyunmin. Mungikin karena saya mendonorkan 2 pak darah.” Kata cheondung.

“hyunmin, berapa banyak darah yang kamu donorkan?” Tanya donghae khawatir.

“saya Cuma mendonorkan  pak.” Kata hyunmin lemah.

Mereka semua menunggu selama 3 jam sebelum dokter keluar dari UGD. Semua orang meluruskan tubuh mereka dan menghadap dokter.

The Decision

“dia selamat.” Kata dokter.

Semua orang senang, sementara itu na mi dan hyorim menangis karena terlalu senang.
“dia baik baik saja?” Tanya hyorim.

“dia baik baik saja tapi dia masih dibawah pengaruh obat bius. Dia sudah kembali dalam keadaan normal. Kamu bisa melihat dia.” Kata dokter.

“kamsahamnida songsaengnim (terima kasih dokter).” Kata na mi.

The groups go to Siwon's room as fast they can. That emotionless body lay there, on the bed at the hospital, connected with so many cables and had a bandaoppa on his head.

“oppa…” panggil na mi dan duduk disamping dia dengan tangannya memegang erat tangan siwon.

“won-ah..” panggil hyorim dan duduk disisi yang lain siwon dan memegang tangannya.
 Siwon masih belum bangun walaupun na mi dan hyorim menunggunya selama 2 jam lebih.

“chagi, istirahat dulu sebaentar.” Kata yesung memegang bahunya.
Na mi hanya mengoppaleng sambil mempererat pegangannya, seperti dia ga mau membiarakan siwon pergi selamanya.

“ini semua salahku.” Kata na mi.

“ani na mi, ini bukan salahmu.” Kata hyorim dengan suaranya yang pecah menjadi tangisan.

“ini salahku. Kalo saya menyadari mobil itu lebih dulu, saya bisa lari dan siwon oppa ga akan berbaring disni.” Kata na mi diantara isakannya.

Na mi dan hyorim menangis bersama sementara eunri, eunhyuk, leeteuk dan yesung hanya bisa melihat mereka.

Yesung’s POV…
Kamu lihat itu siwon? Kamu harus bangun. Kalo ga, kamu akan menyakiti mereka. Kamu mau meninggalkan na mi lagi? Dan hyorim kali ini?

Saya masih berbicara dengan siwon dalam benakku ketika saya mendengar semua orang berteriak. Saya baru menyadari na mi pingsan.

“na mi…” panggilku tapi ga ada jawaban.

“saya aka panggil dokter.” Kata leeteuk dan meninggalkan ruangan.
End of yesung’s POV…

Yesung membaringkan na mi disofa dan memegang tanganyya ketika dokter tiba dan menoppacek na mi.

“ga masalah. Dia hanya kecapean. Biarkan dia istirahat.” Kata dokter.

“saya akan bawa dia kembali kekamarnya.” Kata siwon dan membawa na mi ala bridal style.

Cheondung, Hyunmin, Donghae, Jikyung are waiting outside the room with Jikyung still have Minnie in her arm. They are resting their head on the wall while Yesung brought Na mi oppat out from Siwon's room.

''What happen to Na mi?'' Cheondung asked concernly.

''Nothing. She's just too tired. I'll bring her back to her room.'' Yesung said.

'' I'll follow you.'' Jikyung said and she is carrying Minnie who now leans her head on Jikyung's shoulder.

Cheondung's POV...
I really hope I'm the one who brought Na mi like that. Na mi, I just realize it now. I like you, Na mi. Maybe I'm crazy. I like someone who I just know for 2 days. I wish I'm the one who hugs you and protects you. Not Yesung.
End of Cheondung's POV...

Yesung puts Na mi on the bed while Jikyung puts Minnie on the sofa.

''Why you don't take Minnie to her room?'' Yesung asked.

''She said she wants to accompany Na mi so I told the nurse that Minnie will accompany us today.'' Jikyung said.

''Where is her parents?'' Yesung asked.

''We have a little chat before. She's same with Na mi. Her parents never visit her since she got into hospital. She had a brother who always visit her but never came again since she transferred into this hospital. His brother left her a bracelet. It's a bracelet that you guys were searching before.'' Jikyung said.

“dan dia punya penyakit jantung.” Tambah jikyung.
Mata yesung melebar ketika mendengar itu.

“jantung? Kehidupan na mi benar benar sama seperti kehidupan na mi.” kata yesung.

“jikyung mengangguk.

“mungkin itulah mengapa na mi menemaani dia hari ini. dia sama seperti na mi. ga ada yang mau berteman dengan dia. Sangat sedih ketika ga ada yang mau menjadi temanmu.” Kata jikyung.

“oppa…” bisik na mi.

“na mi..” panggil yesung lembut.

“biarkan dia yesung. Dia sleeptalker tapi apa yang dia katakana ketika tidur itu benar. Itu adalah kata kata dia yang ga bisa dia katakana.” Kata jikyung.

“mianhaeyo oppa…” kata na mi sementara yesung dan jikyung memperatikan na mi.

Na mi’s Dream…
Lagi, sandara berdiri disamping tempat tidur na mi.

“Na mi.” panggil sandara.

Na mi wakes up and smiles when she saw sandara.

“sandara, kenapa kamu ada disini lagi?” Tanya na mi.

“saya Cuma mau bilang ke kamu. Seseorang akan datang padamu  dan dia akan membuat hidupmu lebih baik lagi. Dia adalah Mr.Right kamu yang kedua.” Kata sandara.

“Mr. Right yang kedua?” Tanya na mi.
Sandara mengangguk.

“tapi kamu Cuma boleh memilih 1 Mr.Right. kamu harus memikirkannya. Dan na mi, maafkanlah siwon.” Kata sandara.

Na mi bows her head when sandara said that.

“kenapa memaafkan seseorang yang kita cintai begitu sulit? Dan kesalahan itu membawa kesalahan yang lain dan meninggalkan penyesalan?” na mi bertanyya pada sandara.

“itulah kehidupan na mi. kita ga pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya tau kamu sangat mencintai siwon. Kamu hanya marah padanya karena dia meninggalkan kamu tapi percayalah padaku na mi. dia ga sengaja melakukannya. Biarkan dia menjelaskannya terlebihh dahulu na mi.” kata sandara.
Na mi stay in silent when suddenly she said something.

“I’ll try.” Kata na mi.
Sandara tersenyum setelah mendengar apa yang na mi katakan.

“sandara, saya punya pertanyaan.” Kata na mi.

“mwoya?” Tanya balik sandara.

“kenapa kamu selalu datang ketika saya punya masalah?” na mi asked innocently.
Sandara tersenyum.

“karena saya adalah guardian anoppalmu. Saya akan selalu melindungi kamu.” Kata sandara.

“thank you to become my anoppal, sandara.” Kata na mi dan tersenyum.

“saya harus pergi sekarang. Take care na mi.” kata sandara dan menghilang dalam hitungan detik.
End of Na mi’s Dream…