Chapter
13
The
Feeling
Jikyung
menemani na mi dirumah sakit. Na mi melihat kearah jendela ketika jikyung
memotong buah-buahan.
“na
mi-ah…” panggil jikyung.
Ga
ada jawaban dari na mi.
“na
mi-ah, yesung datang,” panggil jikyung lagi.
Ga
ada jawaban. Jiyung menyimpan pisau dan berdiri.
“na
mi-ah, yesung datang.” Teriak jikyung.
Na
mi dengan cepat melihat kerah pintu dan tidak ada siapa-siapa disana.
“jikyung-ah,
kenapa kamu berteriak? Saya ga tuli.”
“kalo
kamu ga tuli, kenapa saya panggil kamu tapi kamu ga jawab?”Tanya jikyung.
“kamu
manggil saya? Kenapa saya ga denger?” na mi bertanya.
“karena
kamu memikirkan yesung jadinya kamu ga denger saya deh.”
Na
mi jadi kikuk ketika jikyung sebut nama yesung.
“siapa…
siapa yang saya memikirkannya?” Tanya na mi.
“masih
berbohong. Ketika saya panggil kamu, kamu tidak menjawab tapi ketika saya
bilang yesung datang,
kamu dengan cepat melihat kearah pintu. Apa yang kamu
lakukan kalo ga mikirin yesung?” Tanya jikyung.
Na
mi ga menjawab jikyung.
“tell
me. Kamu ga pernah mirikin namja sebelumnya. Sekarang kamu mikirin yesung. Apa
yang bikin kamu
memikirkannya?”
“saya
udah bilang saya ga mikirin yesung.” Kata na mi sambil tersipu malu.
“pembohong…
kamu tersipu. Sama seperti kemarin ketika kamu melihat yesung, kamu dan yesung
sama sama tersipu. Apa yang terjadi ketika saya ga disini kemarin?” jikyung
menginterogasi na mi.
Na mi ga menjawab. Walaupun dia ingat
‘kecelakaan’ itu.
Flashback…
Yesung pulls hind hand but accidentally his
feet stumbled over the chair’s leg and accidentally yesung kiss na
mi’s lips.
End of flashback…
“vack to earth, na mi….” jikyung said while
shakes na mi’s body.
“huuuhh??” kata na mi kaget.
“kamu melamun lagi. Ada apa sih sebenarnya?
Ayolah na mi, kasih tau saya.” Kata jikyung memohon.
“saya akan bilang ke kamu tapi jangan bilang
siapa-siapa.” Kata na mi.
“na mi, apa saya pernah bilang rahasia kamu
keseseorang?” Tanya jikyung.
“okay, kemarin waktu kamu lagi pulang, saya
dan yesung terjadi ‘kecelakaan’ berciuman.” Kata na mi dalam
suara kecil.
Jikyung’s mouth make an ‘O’ shape.
“apa???? Ciuman???” teriak jikyung.
“ssstt… jangan teriak… itu kecelakaan.” Kata
na mi.
“cerikan full.” Perintah jikyung.
“dia mau berdiri tapi kakinya tersandung kursi
dan terjadilah ‘kecelakaan’. Dia mencium bibirku.” Kata na
mi.
“Mwo?? Itu ciuman pertamamukan?” Tanya
jikyung.
Na mi mengangguk.
“wow… kamu beruntung. Yesung sangat tampan dan
dia adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan
terbesar di korea.” Kata jikyung.
“saya ga beruntung. Saya mencium seseorang
yang ga saya kenali.” Kata na mi.
“apa kamu benar-benar ga tau tentang yesung?
Kamu tau adiknya dan dia sudah menolong kamu.” Kata
jikyung.
“tapi saya ga suka dia.”
“yakin?” goda jikyung.
Na mi tersipu lagi.
“na mi-ah… kamu suka dia.” Kata jikyung.
“saya ga.”
“yes you are. Kamu tersipu ketika saya bilang
tentang yesung. Apa pendapatmu tentang yesung?”
“saya rasa dia baik. Dia dingin diluar tapi
hangat didalam. Dia sangat over protective keadiknya.” Kata na
mi.
“see…
you know about him. Na mi, I think you love him already.” Kata jikyung.
“jikyung-ah, don’t talt nonsense.” Kata na mi.
“na mi, saya sudah pengalaman dalam bidang
cinta. Saya tau kamu suka dia.” Kata jikyung percaya diri.
“apa yang bikin kamu perpikir seperti itu?”
Tanya na mi.
“KA RE NA kamu memanggilnya di dalam mimpimu
tadi malam.” kata jikyung senang.
Mata na mi membesar.
“chongmalyo” Tanya na mi.
Jikyung mengangguk.
“kalo kamu udah manggil seseorang dimimpi kamu,
berarti kamu cinta dia.” Kata jikyung.
“tapi, saya bau kenal dia 4 hari.”
“cinta ga tergantung dari berapa lama kamu mengenalnya. Kamu dapat
merasakan cinta pada pandangan pertama.” Kata jikyung.
*****
