Translate

Rabu, 04 Juli 2012

My Happiness at Hospital Chapter 4


Chapter 4

Meet

Yesung’s POV …

Siapa yeoja itu? Kenapa dia bermain sama hye jin? tapi kalo diliat liat dia keliatan cute… Yesung… apa 
yang kamu pikir kan siih?? Kamu udah berjanji pada dirimu sendiri untuk ga mikirin tentang yeoja lagi. Yeoja 
Cuma bikin kamu menderita. Saya berjalan menuju mereka.
“hye jin-ah.” Panggilku.

Hye jin melihat kearahku dan tersenyum.

“oppa …” teriak hye jin.

End of Yesung’s POV ….
Na mi’s POV …

Is he hye jin’s oppa? He is so handsome… eh…. Why I had feeling that I have seen him before? Na Mi… 
keumanhae… why you think like that? You even don’t know his name. why you so attracted with his 
charming?

“kemana aja kamu ? gimana mungkin kamu kabur lagi dari rumah sakit? Apakah kamu tau berapa banyak orang yang mencari kamu hah?” kata namja itu dengan nada marah.

Kelihatannya namja itu memang oppanya hye jin-ah deh. Dia sangat over protective banget sama hye jin.

“mianhaeyo oppa.. I really don’t like medicine and shot oppa.” Jawab hye jin.

“kamu akan cepet sembuh kalo kamu minum obat. Kajja. Kita kembali kedalam.”

Namja yang menarik tangan hye lin kemudian melihat kearahku.
“nuguya? Tanyanya dengan nada dingin.

Saya mengambil note dan menulis sesuatu.

“choneun Park Na Mi imnida”

“oppa. Nami oenni ga bisa bicara jadi dia berinteraksi ke kita dengan pulpen dan note tapi dia sangat baik. 
Oenni nemenin hye hin main disini,” jelas hye jin kepada oppanya.

Hye jin tersenyum padaku dan saya membalas senyumannya.
“gomawo udah nemenin nae saeng.” Kata namja itu yang lagi lagi dengan nada dingin.

How bad he is. Why he must talk to me with that tone. I hate it when someone talk with me using that tone 
but I forgive him because he is hye jin’s brother.

Saya menulis lagi di noteku.
“Cheonmaneyo. Hye jin, oenni harus kembali kekamar oenni sekarang. Kalo kamu punya waktu, datanglah 
untuk menjenguk oenni dan kita akan bermain lagi.”

“ne oenni. Oppa, kita temenin oenni balik kekamarnya dulu ya. bolehkan?” Tanya hye jin kepada oppanya.
Yesung mengangguk. Yesung dan hye jin nememani saya kembali kekamar saya.

End of Nami’s POV….

When they walking along the hallway, Na mi starts walking shambly. Yesung and hye jin saw what happen 
with Na mi.

“Oenni. Gwenchanayo?” Tanya hye jin.
Yesung’s POV …

Mukanya pucat. Ada apa dengannya? Dia keliahatan seperti mau pingsan.

Dan tebakanku tepat. Dia roboh (kaya apa aja roboh? *abaikan) dan untungnya saya berhasil 
menangkapnya sebelum dia terjatuh kelantai.
“gwenchanayo?” tanyaku.

Dia menganggukkan kepalanya dan mencoba untuk berdiri ketika suster melewati kita.

“Mr. yesung. Anda telah menemukan hye jin?” Tanya suster padaku.

“ne.” jawabku.

“Na Mi-ssi, apa yang kamu lakukan disini? Kenapa kamu keluar dari ruanganmu? Dimana injeksimu?” Tanya suster itu dengan nada khawatir.

Na mi hanya diam. Sepertinya dia sudah ga ada tenaga lagi untuk menulis.

“Na mi oenni melepas injeksinya dan bermain bersamaku.” Jelas hye jin.

“apa…?? Na mi-ssi, kamu melepas injeksimu? Makanya itu mukamu pucat sekali. Ayo cepat masuk keruanganmu. Mr. yesung, maaf tapi bersediakah anda untuk membawa Nami-ssi keruangannya?” Tanya 
suster kepadaku.

Sebelum saya sempat menjawab, Na Mi mencoba untuk berdiri tetapi terjatuh lagi dan saya berhasil 
menangkapnya lagi.
“ saya akan membantumu.” Kataku.

Perlahan-lahan saya membantu Na Mi keruangannya. Didalam ruangan, na mi rebahan diatas tempat 
tidurnya ketika suster memasang kembali injeksi insulin dan injjeksi darah ketangannya. Hye jin menutup 
matanya ketika melihat itu. Hye jin benar-benar sangat benci  suntikan.

“Na Mi-ssi, jangan pernah melepas injeksi tanpa ijin dokter. Jika oppamu tau ini, dia akan marah kepada 

kita. Apakah kamu masih ingat ketika kamu melepas injeksinya dan kamu pingsan ditaman? Kamu dalam 
bahaya waktu itu. Untungnya ada seseorang yang baik hati yang menemukanmu. Apakah kamu tau seberapa 

marahnya oppamu pada waktu itu?” kata suster itu mengungkapkan kemarahanya kepada Na mi.

Kenapa dia harus memakai injeksi dan tidak boleh melepaskannya? Penyakit apa yang dia derita? Geez…. 
Yesung… kenapa kamu sangat penasaran sekali tentang yeoja yang satu ini? dia adalah orang asing. Kamu 
tidak tau apa-apa tentangnya kecuali namanya.

Na mi menulis untuk suster.
“jangan bilang Eeteuk oppa. Saya janji saya ga akan pernah melepasnya lagi tanpa ijin.”

“Na Mi-ssi, kamu selalu berjanji pada kami untuk tidak melepasnya tapi kamu selalu melanggar janji itu.” 
Kata suster kemudian menghela napas.

Na  mi menulis lagi.

“suster, saya bosen diruangan ini. saya Cuma melihat warna putih disini. Aigo~ kali ini saya tidak pingsan. Saya hanya sedikit pusing aja. Untung Mr…… ini menyelamatkanku.”

“yesung. Nama oppa adalah kim jong woon tapi panggilannya yesung.” Hyejin memberitau na mi.

Na mi tersenyum padanya.

“saya tidak mau mendengar alasanmu lagi. Kalo kamu melepas injeksimu sekali lagim saya akan 
memberitahukan oppamu. Kali ini saya akan bungkam.” Kata suster.

Na mi menulis dengan  cepat di notenya.

“suster, jjang. Saya harap suster dapat suami yang baik.”

The nurse blushing immediately.

“jangan menggodaku. Cepat tidur. Selamat istirahat. Maaf Mr. yesung tapi anda harus keluar. Na mi butuh istirahat.”

“gweanchanayo. Hye jin-ah, kita kembali ke ruanganmu sekarang. Kajja.” Katakku kepada hye jin.

“oenni, saya akan menjengukmu besok.”

Na mi mengangguk. Sata dan hye jin juga suster keluar dari kamar na mi.

“suster, boleh saya bertanya sesuatu?” hye jin bertanya kepada suster.

“tanya apa?” jawab suster.

“kenapa Na mi oenni ga boleh ngelepasin injeksinya?

“hye jin, tubuhnnya sangat lemah. Dia ga boleh bermain dibawah sinar matahari ataupun kehujanan. Dia bisa 
pingsan kapan aja jika dia melepas injeksinya.” Jelas suster.
“emangnya Nami oenni punya penyakit apa sih?” hyejin bertanya lagi.

“kalo kamu tidak ingin mengataknnya jangan katakana. Kita tidak suka ikut campur urusan orang lain. 
Hyejin-ah ayo kembali keruanganmu.” Kataku sambil mengais(?) hyejin.

Sebenarnya, saya juga ingin tau penyakit apa yang dia derita. Tapi kenapa saya mesti peduli tentang dia. Dia 
dan saya ga ada hubungan apapun. Aaah ,,,, lupakan.
End of yesung’s POV …
*****