Invisible Letters
Chapter 2
Unseen
“tolong
fokuskan perhatianmu pada saat saya menerangkan Shin Yeon Ra.”
Terjadi
lagi. guru yang berbeda menegurku untuk memperhatikannya. Ini sudah menjadi
kebiasaan bagiku. Pikiranku ga bisa focus dalam pelajaran. saya masih ga bisa
melupakan kalimat yang tertulis didinding dalam kelas itu.
“biarkan
saya menghapus air matamu menggunakan angin…”
Ga
masuk akal pada awalnya tapi kapanpun saya mengiingat saat angin yang menyentuh
pipiku, saya merasa seperti kalimat itu ditunjukkan padaku.
Saya
ga menyadari kelas sudah berakhir. 8 jam disekolah berlalu begitu cepat. Saya
dengan perlahan mengambil barang barangku dan keluar dari kelas.
Saya
melewati tempat yang sama seperti kemarin dan anehnya, saya mendengar duara
memanggil namaku, dan entah kenapa saya berjalan kearah ruangan kelas yang
kemarin. Perlahan lahan saya masuk kedalam dan menyimpan tasku diatas meja
guru.
Apa
saya mendapat balasan? bodohnya , tentu saja itu ga akan pernah terjadi. Saya
ga mengeceknya apakah saya mendapat balasan tapi tiba tiba saya melihat ada
sebuah bolpoin diatas lantai.
Saya melihatnya dari dekat dan menyadari itu
adalah bolpoin yang saya gunakan kemarin uuntuk menulis didinding. Anehnya
lagi, saya ga ingat meninggalkan bolpoin itu disini. Saya berlutut untuk
mengambilnya ketika saya melihat sesuatu yang tak terduga.
“baguslah
kalau angin melakukan tugasnya. Cheonmaneyo. Apa kamu mau pergi?”
Kalimat
ini tertulis tepat dibawah jawaban yang saya tulis kemarin. Saya membeku dan
mata saya melebar ketika membacanya. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Saya
memikirkan semua kemungkinan itu. Seseorang mungkin datang melewati kelas ini
kemarin dan mungkin mencoba mengerjai saya dengan menjawab tulisannku.
Saya
meulis balasannya didinding. Berharap saya mendapat balasannya besok.. ah ani..
bukan besok.. saya mau melihat diapa orang yang telah menjawabnya.
“apa
kamu mau saya pergi?”
Saya
menulisnya dibawah jawabannya dan saya bersembunyi dibelakang pintu. Saya menunggu
seseorang yang akan menjawabnya. Saya mau menangkap orang yang telah bermain
main denganku.
Saya
sudah berdiri dibelakang pintu selama 10 menit. Saya menyerah dan memutuskan
untuk pulang kerumah. Apa yang saya pikirkan? Ini hanya suatu kebetulan bukan
seseuatu yang besat. Sesaat setelah saya menginjakkan kaki kanan saya keluar
dari ruangan kelas, angin yang kuat seperti sedang menyedot (?) saya masuk,
menyebabkan saya berjalan mundur.
Saya
melihat sekeliling dan melihat sesuatu yang luar biasa, ada jawaban yang lain
tertulis dibawah pesan yang saya tulis. Saya berjalan mendekat untuk melihat
apa yang tertulis.
“saya
ga mau kamu pergi. Hey, ga ada gunanya menunggu seseorang untuk membalas
pesanmu. Kalo kamu mau melihatku membalasnya, apa yang harus kamu lakukan
adalah menunggu setelah kamu menulis pesanmu didinding.”
Tanganku
gemetaran dan tiba tiba saya merasa dingin menyelimutiku. Saya mengecek jamku
dan ah baru jam 4 sore. Saya memutuskan untuk tinggal dan menunggu.
“saya
benci menunggu. Siapa sih kamu?”
Seperti
orang misterius ini bilang padaku, saya menunggu balasannya. Saya duduk dengan
nyaman disamping dinding dan melihat kesekeliling ruangan. Saya melihat kearah
dinding itu lagi dan saya sangat kaget, sebuah balasan telah tertulis disitu.
“bersabarlah.
See, kesabaranmu membuahkan hasil. Kamu akhirnya membaca balasanku.”
Saya
merasa takut dan dalam waktu yang sama, merasa gembira. Apakah saya
berkomunikasi dengan hantu atau sejenisnya?
“saya
mulai takut… siapa kamu? Kamu ini apa?”
Saya
sangat penasaran ingin tau dengan siapa saya berkomunikasi. Saya menunggu
dengan sabar balasannya dan sekali lagi, saya mendapatkan balasan.
“ga
perlu takut.. saya adalah seseorang yang selalu mengawasimu setiap waktu. Saya
melihat kamu menangis ketika kamu kehilangan keluargamu. Saya melihat kamu
menahan airmatamu ketika kamu ga bisa menjawab pertanyaan dari guru. Saya tau
siapa kamu.. Shin Yeon Ra.”
Ini
mulai menjadi lebih menakutkaan, tapi saya ga merasa sendiri. Seseorang yang
berkomunikasi denganku membuatku merasa santai dan… senang.
“kamu
belum menjawab pertanyaanku. Siapa dan apa kamu ini?”
Saya
menunggu balasan yang lain.
“saya
sama sepertimu.. satu hal yang berbeda antara kamu dan saya adalah… kamu tampak
sedangkan saya tidak.”
Saya
bingung. Apa dia tak kasat mata? Apa saya benar benar berkomunikasi dengan dia
tau saya hanya berhalusinasi?
“boleh
saya tau namamu?”
Saya
ga bisa berhenti bertanya.
“cobalah
cari nama saya disekitar kelas.”
Saya
tersenyum dan berdiri. Saya melihat sekeliling, mencari apapun yang terlihat
dan terdengar seperti nama. Dibelakang ruangan saya melihat sebuah notebook
dilantai. Sampulnya lucu, backgroundnya adalah padang rumput dan ada sebuah
gambar lucu seekor kuda. Saya membuka notebooknya dan melihat sebuah nama
tertulis dibagiann bawah halaman pertama.
“this
notebook belongs to Choi Siwon.”
Saya
berlari kearah dinding dan menulis tebakanku.
“namamu
adalah… Choi Siwon?”
Saya
tertawa ketika membaca balasannya.
“saya
kira saya menempatkan jawabannya ditempat yang salah. Saya seharusnya menyembunyikan
notebook dibelakang lemari. Saya tau kamu punya banyak pertanyaan untuk
ditanyakan, itulah mengapa saya memberimu notebook saya.”
Saya
melihat ke notebook dan melihat sesuatu telah berubah.
“This
notebook belongs to Choi Siwon and Shin Yeon Ra.”
Ada
note lain tertulis di dinding.
“notebook
itu milik kita sekarang. Kamu ga perlu datang kesini untuk berkomunikasi
denganku. Tinggal tulis sesuatu dinotebook itu dan kamu akan mendapatkan
jawabannya. Pulang sekarang dan beristirahatlah.”
Saya
melihat kenoteboook dan melihat disana sudah ada gambar smile di halaman
pertama. Saya tertawa dan mengeluarkan bolpoin untuk menulis didinding lagi.
“kamu
ga pulang?”
“rumahku
adalah dimana kamu berada. Saya selalu memperhatikanmu ingat?”
Saya
ga membalas lagi. Saya mengambil barang barangku dan pulang kerumah dengan
senang. Saya ga benar benar tau kalo saya gila atau apa, tapi siapapun siwon,
saya sangat senang saya bertemu dengannya.
Saya
senang karena saya menemukan teman baru.. saya senang walaupun dia tak
terlihat.
