A True
Love Story
Never Ends
Yesung
menahan nafasnya, ia menggenggam tangan Nami, dan tiba-tiba mereka mendengar
kembali lagu tersebut, Love Story.
Kali ini mereka mendengar semuanya dengan jelas, iringan piano menyatu dengan angelic-husky voice. Dengan takut
mereka berjalan ke arah dimana suara tersebut terdengar.
Mereka
kembali menahan nafas mereka saat mereka melihat...
Mereka
melihat seorang pria dengan jeans
biru dan kaus putih duduk tegap di depan piano, memainkan jari-jarinya dengan
lincah diatas tuts piano, dan seorang wanita berdiri dibelakang sang pemain
piano, ia mengenakan skirt
hitam di padukan dengan kaus putih, mengeluarkan angelic-husky voice-nya.
Tiba-tiba
lagu tersebut berhenti, kedua orang tersebut saling berpandangan, lalu
tersenyum dan memandang Yesung serta Nami. Yesung terdiam, sedangkan Nami
semakin mengeratkan pelukannya di lengan Yesung.
“Jangan takut.. Kalian kenal kami, bukan?”
ucap pria yang bermain piano.
“Kalau
kalian tidak kenal kami. Dia Siwon, aku Yeonra. Kalian Yesung dan Nami, benar
kan?” tanya pria yang bernyanyi dengan ceria.
Yesung
dan Nami diam tak bergeming.
Yeonra
tertawa pelan, “Baby,
mereka lucu.”
Siwon
tertawa lalu memeluk pinggang Yeonra, “Kau lebih lucu, dear.”
“Si…Si..Siwon? Yeon…Yeonra?” ucap Yesung yang
akhirnya menemukan suaranya yang tadi sempat hilang entah pergi kemana.
Yeonra
menepukkan kedua tangannya lalu tertawa riang, “Baby!! Akhirnya mereka bicara!!”
Siwon
tersenyum, “Ya, kami Siwon dan Yeonra. Kalian tidak perlu takut. Kami disini
bukan untuk mengambil atau mengganggu kalian.”
Nami
mengucek-ucek matanya, “Sungie baby,
apa kau melihat yang kulihat, mendengar yang kudengar?” tanya Nami takut.
Yesung
membawa Nami ke dalam dekapannya dan menelan ludah.
Yeonra
terkikik lalu duduk di pangkuan Siwon dan mencium pipi Siwon, “Baby, kurasa pilihanmu memang
tepat.”
Siwon
mencium punggung Yeonra, “Tentu saja semua pilihanku tepat, termasuk pilihanku
bersamamu.”
Yeonra
tertunduk malu, pipinya bersemu pink, membuat Siwon ingin menciumnya jika ia
tidak ingat tujuan awal mereka.
“Begini,
aku tahu kami sudah mati dan aku tahu kalian terkejut…” ucap Siwon terputus,
“...tetapi yang perlu kalian tahu juga adalah walaupun kami sudah mati, bukan
berarti kami menghilang dari dunia ini sepenuhnya. Lalu, walaupun kami ada
disini, bukan berarti juga kami adalah hantu yang sering dibilang orang karena
jiwa kami tidak tenang. Kami sudah mati, jiwa kami tenang, dan kami juga
diterima disurga, di tempat kami yang baru.” Ucap Siwon menjelaskan.
Yesung
dan Nami berpikir lama untuk mencerna semua ucapan Siwon, “Lalu untuk apa
kalian ada disini?” tanya Yesung yang mulai sedikit tenang.
“Pertama,
kami berterima kasih karena kalian mendoakan kami, yang seharusnya tidak perlu
karena kami sudah tenang.” Ucap Siwon sedangkan Yesung dan Nami hanya diam
menunggu penjelasan selanjutnya, “Rumah ini kami buat dengan usaha kami
sendiri. Rumah ini beserta isinya adalah berkat dari Tuhan. Kami membangun
rumah ini bermaksud untuk menjadikannya rumah penuh cinta dimana ada kasih
sayang, cinta, dan kehangatan. Piano ini juga adalah sebuah berkat, kami
membuat piano ini mengeluarkan lantunan lagu yang indah dan penuh cinta. Dengan
semua itu kami isi rumah dan piano kami, dan setelah kami meninggal, kami ingin
terus mengisi rumah ini dengan itu semua.” Jelas Siwon.
Setelah
itu mereka terdiam sejenak, sebelum Siwon kembali melanjutkan, “Jadi kami
mencari pasangan yang cocok untuk mendapatkan rumah ini dan memutuskan untuk
menjadi guardian bagi
pasangan tersebut.”
Yeonra
menggangguk, “Dan pasangan tersebut adalah kalian. Jackpot!” ucapnya bersemangat sambil berlari dan
memeluk Nami.
Nami
berdiri tegak mematung, tak berani membalas pelukan Yeonra, “Lalu pembeli rumah
ini yang sebelum-sebelumnya?” tanya Yesung bingung.
“Kami
sengaja membuat mereka takut, tetapi kami tidak pernah menampakkan diri kami.”
Ucap Yeonra sambil menyeringai lebar mengingat orang-orang yang dijahili-nya, “Hey! Hug me back!” pinta Yeonra
manja pada Nami, karena Nami masih shock dan tidak bisa berkata atau berbuat
apa-apa.
“Kami
membuat mereka tidak betah, karena tidak ada cinta dan kasih sayang diantara
pasangan-pasangan sebelumnya. Mereka penuh kebohongan, dan kami tidak mau
mereka merusak suasana rumah yang sudah kami bangun dan pertahankan sejak
lama.” Jelas Siwon.
Yesung
berpikir sebentar, lalu berkata, “Jadi maksudmu…kami...? kalian…?” ucapnya
bingung menggunakan kata-kata.
Yeonra
kembali duduk di pangkuan Siwon, “Baby,
Nami tidak mau memelukku.” Ucapnya sambil merengut.
Siwon
terkikik, “Dia masih shock, honey.”
Ucap Siwon sambil mencubit pipi Yeonra, lalu tatapannya kembali kepada Yesung,
“Kami mau kalian menjaga rumah ini, dan karena kami memilih kalian untuk
menjadi pasangan yang pantas untuk mendapatkan rumah ini, dan kami akan menjadi
guardian kalian.” Ucap
Siwon menjawab dan menebak pertanyaan Yesung yang tidak begitu jelas.
Yesung
tertawa lega lalu menunduk, “Thank
you.”
Siwon
bangkit berdiri dan berjalan ke arah Yesung, “Yesung, aku ada satu permintaan…”
ucap Siwon membisikkan sesuatu di telinga Yesung. Yesung mengangkat alisnya,
“…sepertinya Yeonra ingin sekali pelukannya dibalas oleh Nami.” Yang membuat Yesung
tertawa terbahak, lalu mengenggam tangan Nami dan kembali menjelaskan semuanya
dari awal serta meyakinkan Nami bahwa Siwon dan Yeonra bukanlah hantu.
Setelah
itu Nami tertunduk malu, “Maaf, tadi…itu..tadi..aku…” ucap Nami terbata dan
bingung.
Siwon
memberi isyarat pada Yeonra, Yeonra menggangguk dan tertawa ceria, “Tidak
apa-apa!!” ucap Yeonra dan kembali memeluk Nami yang kini juga membalas
pelukannya.
★
Setahun
sudah berlalu semenjak pertemuan antara pasangan baru dengan guardian couple. Yesung dan Nami
masih menempati rumah tersebut, begitu pula dengan Siwon dan Yeonra. Bedanya,
Siwon dan Yeonra tidak perlu kamar atau ruangan untuk tidur, mereka bisa
menghabiskan malam berjalan-jalan atau terkadang kembali sebentar ke tempat
mereka, surga.
Siwon
sering membantu Yesung dalam pekerjaannya. Yeonra dan Nami saling membantu
dalam memasak dan membersihkan rumah. Mereka saling membantu dan menolong.
Tidak ada iri, benci, dendam, kebohongan, dan semua perbuatan atau perasaan
buruk lainnya. Mereka penuh dengan kasih sayang, cinta, dan saling berbagi.
“Terkadang, aku jadi merasa kalau kalian itu
belum meninggal dan bukan guardian
kami.” Ucap Nami suatu kali yang mendapatkan anggukan setuju dari Yesung yang
akhirnya membuat Siwon dan Yeonra tertawa.
★
“Baby,
kau masak apa?” tanya Yesung yang memeluk Nami dari belakang dan Siwon yang
memeluk Yeonra dari belakang.
“Spaghetti dengan saus krim dan
keju.” Jawab Nami dan Yeonra bersamaan.
“Kalian
tahu saja makanan kesukaan kami.” Ucap Yesung dan Siwon kali ini juga bersamaan.
Nami dan
Yeonra saling melirik, “Lebih baik kalian mainkan sebuah lagu.” Ucap Nami dan Yeonra
kembali bersamaan.
Yesung
dan Siwon saling memandang tersenyum, mereka melepaskan pelukan mereka lalu
berjalan ke arah baby grand piano
putih.
Siwon
dan Yesung duduk bersampingan, jari mereka berada di atas tuts piano lalu
memainkan sebuah lagu yang membuat Nami dan Yeonra tersenyum di dapur dan tanpa
sadar mereka bernyanyi bersama dari dapur mengikuti irama yang dikeluarkan
piano yang dimainkan Siwon dan Yesung.
Love
Story, kembali mengalun di
rumah tersebut, suara melodi dari jari Siwon berpadu dengan suara melodi dari
jari Yesung, husky voice
milik Yeonra berpadu dengan tenor
voice milik Nami, membuat irama lagu tersebut menjadi lebih nyata.
Sekali lagi cinta dan kasih sayang memenuhi rumah tersebut, kali ini bahkan
menjadi dua kali lipat.
end-
