Chapter 6
Begitu Natural
malam itu ketika semua orang tertidur kamu keluar
keruang keluarga dan menonton TV. Gikwang berjalan keluar ruangan, kacau dan
bingung.
“sunbae, apa saya membangunkanmu?” tanyamu sambil
mengecilkan suara TV.
“aniya. Its fine. Saya Cuma ga bias tidur.” Katanya
sambil duduk disamping kamu.
“what about you?” tanyanya.
“saya juga ga bias tidur.” Katamu.
“apa karena junhyung hyung yang mendengkur seperti
binatang buas?” tanyanya membuatmu tertawa.
“bukan. Saya akan buat sesuatu.” Katamu berdiri dan
berjalan menuju dapur.
You took out a small pot and put milk in it and
started to boil it. Setelah 5 menit kamu kembali keruang keluarga dengan
membawa susu hangat dan menyerahkannya pada gikwang.
“apa ini?” tanyanya sambil mengambil cangkir.
“susu hangat. Saya denger sih bias bikin orang
mengantuk.” Katamu sambil duduk.
Kamu dan gikwang mulai tertawa dan lebih mengenal satu
sama lain. Kalian tertawa dan mulai mengambil selca menggunakan hp gikwang.
“so tell me about your family.” Katanya.
Kamu membenci pernyataan itu. Dia tau pernyataanny6a
membuatmu tak nyaman.
“oh sorry.” Katanya.
“no, its alright. I’ll tell you.” Katamu.
“really? Saya ga mau ada ketidaknyamanan. Member yang
lain akan membunuhku.” Katanya menggunakan tangannya untuk membela diri.
“you’ll find out soon anyways.” Katamu.
“well keluarga saya punya cabang hotel dimana mana.
Saya jadi penerus itu semua ketika kelak saya dewasa. Tapi ketika saya 14 tahun
saya melihat orang tua saya dibunuh oleh perampok. Perampok itu tertangkap tapi
orang tua saya meninggal.” Katamu ada setitik air mata dimatamu.
“hey hey its alright.” Kata gikwang menghapus air
matamu dengan ibu jarinya.
“saya seharusnya mengurusi hotel dll tapi saya biarkan sepupu saya yang
mengambil alih. While i inherit the wealth my parents left me.” Katamu.
“im sorry.”
Kata gikwang sambil memelukmu.
“sunbae, kamu
dan member beast membuatku bahagia. Saya ga pernah merasa seperti ini
sebelumnya. Senyumanku disini begitu natural. Dulu saya tersenyum secara
terpaksa.”katamu.
“dont worry.
Saya akan selalu disini untukmu kalau kamu butuh teman bicara.” Katanya.
Dia melihat
kearahmu dan menyadari bahwa kau sudah tertidur lelap. Dia mengangkatmu masuk
kedalam ruangamu ala bridal dan menutupmu dengan selimut kemudian dia kembali
kekamarnya dan tidur.